9 Hal Toxic dalam Hubungan yang Tak Seharusnya Diromantisasi

14 Juli 2021 18:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dok alena darmel/pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dok alena darmel/pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada beberapa hal dalam hubungan yang dianggap romantis, padahal bisa jadi menjerat dalam toxic relatioship.
ADVERTISEMENT
Apa aja, ya? Simak selengkapnya di bawah ini seperti dikutip dari Thought Catalog, yuk!

Terlalu sering berantem dalam hubungan

Kalau kamu dan pacar terlalu sering berantem tentang segala hal, bahkan sesuatu yang kecil bisa dibesar-besarkan, menghina satu sama lain, sampai saling menyalahkan, maka berarti kalian enggak cocok. Simple, sudahi aja hubungan itu. Sebab selain toxic, juga abusive.

Pacaran sama bad boy

Jatuh cinta sama bad boy dan berharap dia bakal berubah lebih baik buat kamu? Mending cari yang lain, gaes.

Posesif

Memberi perhatian ke pacar emang romantis. Tapi beda sama posesif. Sikap pacar yang cemburuan itu enggak cute dan enggak seharusnya diromantisasi. Justru ini menandakan dia enggak percaya padamu.

Stalking

Menguntit atau stalking gebetan apalagi pacar juga enggak romantis, gaes. Daripada kepo di belakangnya, mending langsung aja sampaikan di hadapannya. Biar hubungan yang terbangun antara kalian lebih terbuka dan jujur.
ADVERTISEMENT

Pengin selalu punya pacar

Please, deh. Jomblo itu bukan berarti dunia udah kiamat. Pacaran juga enggak selalu menjamin kebahagiaan, 'kan?

Menganggap selingkuhan lebih baik dari pacar

Masih ingat plot film romantis yang menceritakan tokoh utamanya menjalin kedekatan dengan orang lain, padahal udah punya pacar, dan lama-lama memutuskan hubungannya karena merasa selingkuhan itu lebih baik?
Kalau hal yang sama terjadi di hidupmu, mending enggak usah diromantisasi, deh, gaes. Udah jelas selingkuh itu jahat dan biasanya hubungan sama selingkuhan cuma godaan sesaat.

Punya ekspektasi terhadap pasangan sesuai gendernya

Coba tinggalkan pemikiran kalau cowok harus selalu mulai duluan, sementara cewek harus selalu bersikap cute dan pasif. Enggak masalah, kok, kalau cowok 'ditembak' atau diajak kencan sama cewek. Di sisi lain, wajar aja kalau cewek enggak selalu tampil feminin.
ADVERTISEMENT

Enggak terima penolakan

Ketika ada yang bilang enggak, bukan berarti dia sok jual mahal. Cobalah untuk menerima penolakan. Jangan malah terus membujuk apalagi memaksa.

Hubungan yang 'sempurna'

Memaksakan suatu hubungan hingga memenuhi standar tertentu dan dianggap 'sempurna' juga termasuk toxic.
Kalau emang benar-benar mau hubungan kamu ideal menurut standarmu dan langgeng, maka butuh kerja keras dari kamu dan pasangan. Jangan karena hal kecil aja langsung putus.