coca-cola sampah plastik webinar 7.jpg

Akselerasi Bisnis dan Kolaborasi Jadi Faktor Kesuksesan Plastic Reborn 2.0

23 November 2020 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plastic Reborn 2.0 dok Coca-Cola
zoom-in-whitePerbesar
Plastic Reborn 2.0 dok Coca-Cola
ADVERTISEMENT
Coca-Cola Foundation Indonesia bersama Ancora Foundation telah meluncurkan Plastic Reborn 2.0 demi mewujudkan komitmen World Without Waste. Gerakan ini melanjutkan Plastic Reborn 1.0 dan berfokus mengajak dan membina talenta-talenta muda penggiat sampah untuk menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan yang memanfaatkan teknologi.
ADVERTISEMENT
Plastic Reborn 2.0 yang diluncurkan pada Juli 2019 tersebut telah berhasil memberikan solusi untuk pengelolaan sampah plastik pasca konsumsi di Indonesia, lewat pembinaan yang dilakukan kepada tiga startup terpilih. Mereka adalah MallSampah dari Makassar, Clean Up Indonesia dari Gowa, dan Gringgo dari Bali.
“Kami lihat potensi anak muda luar biasa, mereka semangat, kreatif, dan punya kepedulian sosial tinggi. Bagi kami keberhasilan ini bukti nyata kalau kita lakukan bersama-sama, kita bisa menyelesaikan masalah yang kompleks, yaitu Plastik Pasca Konsumsi. Dari konsep ekonomi sirkular, program ini terlihat benefitnya baik untuk masyarakat termasuk pemulung dan pengepul, serta industri termasuk daur ulang. Jadi Plastic Reborn ini sebuah hal yang menarik,” jelas Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo dalam webinar bertajuk Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah.
Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo dok YouTube kumparan
Terdapat dua faktor keberhasilan Plastic Reborn 2.0 ini. Pertama adalah akselerasi bisnis yang menjadi program lokakarya dan pendampingan selama enam bulan bagi para pelaku startup, mengenai pengembangan bisnis yang terbagi menjadi empat topik utama, yaitu strategi, bisnis utama, operasional, dan kolaborasi.
ADVERTISEMENT
Kedua yaitu adanya kolaborasi yang memberikan kesempatan bagi ketiga startup untuk saling bekerja sama, dan menjalankan proyek tersebut selama enam bulan. Dari kolaborasi ini melahirkan dua inovasi, yakni fitur Mixed Waste untuk sistem pengumpulan dan daur ulang yang terintegrasi dari MallSampah dan Clean Up Indonesia, serta Smart Waste Platform (SWAP) untuk membantu menciptakan transparansi dan efektivitas yang lebih baik bagi para pengumpul sampah dari Gringgo dan Clean Up Indonesia.
Ketiganya sukses meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah lewat kolaborasi yang didorong dalam Plastic Reborn 2.0. Terdapat peningkatan kemampuan pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi atau PET (Polyethylene Terephthalate) dengan jumlah total sebanyak 282 ton atau rata-rata peningkatan sebesar 24 persen, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk proses daur ulang. Sementara itu, sampah yang berhasil dikelola secara keseluruhan (organik dan anorganik) turut meningkat sampai 464 persen.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan tahun lalu, peningkatan jumlah sampah yang dikelola secara keseluruhan oleh MallSampah mencapai volume 25,3 ton sampah atau sebesar 361,1 persen, Gringgo meningkat hingga 473 ton atau sebesar 136,2 persen, dan Clean Up mengalami peningkatan hingga 134 ton sampah atau sebesar 893,3 persen
Dari segi kapasitas bisnis, para startup tersebut juga mampu berkembang berkat pelatihan yang didapat di Plastic Reborn 2.0. MallSampah mengalami peningkatan pengguna aktif sebanyak 5.000 pelanggan, dan pengguna aplikasi mobile sebanyak 17.000 orang, dengan lebih dari 200 mitra pengumpul sampah yang mendukung operasional perusahaan secara luas di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kota Parepare.
Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra dok YouTube kumparan
“Sebenarnya yang paling terasa dari Plastic Reborn 2.0, kami dilatih bagaimana bisnis startup bisa bertumbuh baik. Bukan hanya tentang aspek perkembangan teknologi, tapi juga bagaimana memulai bisnis yang berkelanjutan,” ujar Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra.
CEO & Co-Founder Gringgo, Febriadi Pratama dok YouTube kumparan
Begitu pula dengan Gringgo yang dapat menjangkau wilayah di luar Bali, dengan mengembangkan layanan dan kapasitas usaha melalui pengembangan data di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
“Kami dapat mentorship dan network untuk menjalin hubungan yang baik dengan Coca-Cola dan Ancora Foundation. Kami juga melakukan banyak perbaikan dan mencoba model bisnis yang berbeda. Berkat hal ini kami bisa meningkatkan performance (usaha),” kata CEO & Co-Founder Gringgo, Febriadi Pratama.
Founder & General Manager Clean Up Iqra Putra Sanur dok YouTube kumparan
Clean Up Indonesia juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100 persen, yang tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Gowa namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan.
“Alhamdulillah di Clean Up dapat banyak input terkait pengelolaan perusahaan, termasuk juga peluang-peluang untuk kolaborasi. Dalam hal peningkatan kapasitas bisnis itu cukup besar meningkatnya. Kami kemudian dapat meningkatkan layanan melayani ratusan kubik (sampah) per hari,” jelas Founder & General Manager Clean Up Iqra Putra Sanur.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten