Bikin Hubungan Lebih Kuat, Lakukan 12 Teknik Ini Saat Bertengkar dengan Pasangan

18 Februari 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa pasangan yang mengalami konflik lebih dari 10 kali mungkin hubungan yang bahagia. Dibandingkan dengan pasangan yang sering mengabaikan percakapan tentang konflik yang terjadi di hubungan.
ADVERTISEMENT
Bertengkar dengan pasangan itu bisa memiliki banyak manfaat bagi hubunganmu selama kamu dan orang yang kamu cintai melakukannya dengan cara yang penuh kasih dan juga konstruktif.
Di bawah ini ada beberapa teknik yang bisa diikuti saat kamu dan pasangan bertengkar untuk membangun hubungan yang lebih kuat dilansir Brightside.

Jadwalkan waktu dan tempat untuk kalian membicarakan masalah

Jika kamu merasa keadaan saat itu mulai memanas, kamu harus memilih waktu dan tempat yang tepat untuk melampiaskan rasa frustasimu.
Luangkan waktu sebelum bertengkar tentang suatu masalah dapat membantu kalian berdua untuk mempersiapkan diri dan mengatakan hal-hal bijak sebelum bertengkar satu sama lain karena marah dan juga frustrasi.
Jadi, ketika kamu dan pasangan mulai bertengkar, kamu bisa mengatakan sesuatu seperti “Ayo kita selesaikan malam ini atau di waktu lain jika kamu ada waktu untuk mendiskusikan berbagai hal”.
ADVERTISEMENT

Pastikan kebutuhan dasarmu terpenuhi sebelum memulai obrolan

Satu aturan penting yang perlu kamu patuhi agar punya argumen yang sehat adalah memeriksa apakah kamu siap untuk menghadapi konflik.
Bertengkar dengan orang yang dicintai adalah hal yang sangat sulit yang harus dipersiapkan seminimal mungkin. Itu sebabnya para ahli menyarankan orang untuk memastikan kebutuhan dasar seperti makan, air, udara, dan tidur, terpenuhi sebelum melakukan percakapan yang sulit.

Tetap pada topik pembicaraan dan jangan ungkit masa lalu

Saat bertengkar, kamu mungkin akan memunculkan kesalahan di masa lalu dan mengalihkan topik pembicaraanmu ke masalah lain yang sudah kamu rencanakan untuk dibicarakan nanti. Tapi, itu hanya akan memperburuk keadaan karena kamu enggak bisa fokus dengan satu hal di satu waktu.
ADVERTISEMENT
Tetaplah pada topik pembicaraan untuk membahas masalah. Setelah masalah pertama selesai, kamu bisa mengatasi masalah baru dalam situasi yang berbeda.

Dengarkan baik-baik sebelum berbicara

Ketika pasangan mengatakan sesuatu yang enggak kamu setujui, kamu mungkin akan segera membalasnya. Tapi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah dengarkan pasanganmu bicara hingga selesai.
Itu akan menandakan rasa hormat, kesediaan untuk bekerja sama, serta tindakan mendengarkan pasangan dengan baik. Ingatlah kalau bahasa tubuh yang tepat juga bisa membuat pasangan merasa didengar.

Bagikan perasaanmu tentang sesuatu bukan menyalahkan orang lain

Satu teknik yang mudah tapi sangat efektif adalah menggunakan aku daripada kamu. Ini sebenarnya membantu untuk mengungkapkan perasaan dan rasa frustasimu tanpa harus menyalahkan yang biasanya enggak berakhir dengan baik.
ADVERTISEMENT

Hindari ucapkan selalu dan enggak pernah

Begitu seseorang mulai menggunakan kata-kata seperti selalu dan enggak pernah, mereka secara otomatis membesar-besarkan situasi dan memicu orang lain untuk berperilaku defensif.
Situasi yang satu ini bisa kamu hindari jika kamu berkonsentrasi untuk membagikan perasaanmu dengan tenang. Atau mungkin kamu bisa menggunakan kata-kata yang enggak terlalu agresif seperti kadang-kadang.

Buat kritik yang membangun

Kritik adalah hal normal dari suatu hubungan karena orang tersebut mungkin punya kekurangan dan perilaku yang enggak bisa diterima. Tapi, ketika kamu mengungkapkan rasa frustasimu dengan serangan verbal yang kasar, kamu akan menghilangkan harga diri pasangan dan menciptakan jarak emosional di antara kalian.
Sebaliknya, berkomunikasilah dengan ramah yang berfokus pada perilaku diri sendiri. Salah satu teknik yang dapat kamu gunakan adalah sandwich kontroversi. Memberikan beberapa kata pujian dan dorongan kepada pasangan di awal dan di akhir hanya kritik.
ADVERTISEMENT

Berhati-hati dengan emosimu

Ketika kita enggak bisa mengendalikan emosi, maka kamu akan mengalami masa-masa sulit. Di sisi lain, kamu juga bisa belajar untuk mengendalikan emosimu dan tetap penuh perhatian saat konflik terjadi. Di situlah kenapa meditasi sangat dipuji di antara para ahli hubungan.

Adakan timeout jika kamu dan pasangan membutuhkannya

Di tengah-tengah pertengkaran, segala hal dapat meningkat dengan cepat. Terkadang, salah satu dari kamu dapat mencapai titik didih yang bisa menyebabkan ejekan, penghinaan, atau bahkan kekerasan.
Hal terbaik dalam hal ini adalah menjauh dari diskusi untuk menenangkan diri. Kemudian kembali untuk resolusi konflik yang nyata. Para ahli mengatakan batas waktu enggak boleh lebih dari 24 jam.

Mengikuti bahasa tubuh satu sama lain

Mengikuti seseorang mengacu pada tindakan kesamaan postur, gerah tubuh, dan kata-kata yang diucapkan dari orang tersebut. Menurut penelitian, perilaku ini merupakan tanda hubungan yang kuat karena meniru seseorang bisa membantumu mendapatkan gambaran lebih tentang apa yang dialami orang lain dari sudut pandang mereka.
ADVERTISEMENT
Ketika ini terjadi, kalian berdua akan merasakan bentuk empati, kenyamanan, dan kepercayaan satu sama lain.

Ingatlah bahwa kalian berada di tim yang sama

Ketika kamu membuat pilihan untuk bersama seseorang, kamu akan mengesampingkan egomu saat menyelesaikan masalah yang berarti kamu enggak benar-benar fokus dengan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Tapi sebaliknya, kalian berdua akan bekerja bersama untuk memecehkan masalah. Semuanya menjadi lebih baik ketika kamu mengakui kalau kalian adalah rekan tim bukan musuh.

Tetapkan aturan bersama untuk argumen

Setelah beberapa pertengkaran, kalian mulai belajar untuk saling memahami dan menghormati batasan masing-masing. Misalnya, pasanganmu mungkin enggak suka diinterupsi saat pertengkaran dan kamu benci terus-terusan disalahkan.
Lain kali, kalian harus menghindari perilaku berbahaya itu dan menetapkan aturan tentang bagaimana kamu ingin mendiskusikan berbagai hal dengan pasangan.
ADVERTISEMENT
Laporan Afifa Inak