Buntut Penembakan di Sekolah, Pelajar di AS Wajib Pakai Tas Transparan

23 Maret 2018 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelajar membawa tas. (Foto: AFP PHOTO / Hector Guerrero)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelajar membawa tas. (Foto: AFP PHOTO / Hector Guerrero)
ADVERTISEMENT
Masih jelas dalam ingatan kita bagaimana peristiwa penembakan pada Februari lalu di SMA Majory Stoneman Douglas Florida, Amerika Serikat, telah menewaskan sebanyak 17 murid dari sekolah tersebut. Peristiwa tersebut menimbulkan duka yang mendalam bagi para warga Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Agar kejadian serupa enggak terulang, banyak cara dilakukan oleh pihak sekolah di AS. Salah satu upaya yang saat ini tengah dilakukan adalah mewajibkan para murid untuk memakai ransel model transparan atau clear backpack saat tahun ajaran baru dimulai. Tas ini juga akan disediakan oleh sekolah bagi para siswa dan enggak dipungut biaya.
Peraturan ini berlaku di semua sekolah dan diterapkan setelah pada Selasa (20/3) lalu, dua mahasiswa tertangkap membawa senjata pisau ke SMA Majory Stoneman. Satu hari sebelumnya, saudara dari tersangka penembakan di SMA ini juga diketahui telah masuk ke sekolah tanpa izin.
Dikutip dari Teen Vogue, pihak sekolah memutuskan untuk menerapkan kebijakan ini. Selain tas ransel model transparan, para murid juga akan diberikan kartu identitas yang harus dipakai saat berada di dalam lingkungan sekolah. Enggak hanya itu, sejak Kamis (22/3) kemarin, sebanyak delapan polisi patroli jalan akan menjaga pintu masuk SMA Marjory Stoneman.
ADVERTISEMENT
“Tas ransel yang transparan adalah satu-satunya tas yang akan diizinkan di sekolah,” tambah Kepala Sekolah Broward County Robert Runcie.
Pihak sekolah juga akan memasang detektor logam sehingga para siswa, staf, ataupun pengunjung diharuskan melewati gerbang khusus.
Sejak dipublikasikan, enggak sedikit reaksi negatif muncul dari para siswa. Hal ini banyak disampaikan oleh kalangan pelajar di AS melalui akun Twitter mereka. Bagi kebanyakan pelajar di AS, kebijakan ini enggak akan berdampak apapun untuk mengatasi masalah penggunaan senjata.
“Aku enggak suka dengan kebijakan ini. Kenapa semua jadi kena imbasnya hanya karena ulah seseorang saja? Kami tahu akar masalah ini. Para anggota parlemen enggak mau membuat undang-undang senjata menjadi lebih ketat,” kata Tyra Hemans, salah seorang pelajar di AS.
ADVERTISEMENT
Tyra Hemans juga menambahkan kalau menerapkan peraturan ransel transparan juga akan melanggar privasi para siswa. Dan detektor logam yang dipasang di setiap sekolah juga dianggap membuat para siswa berada di penjara.
“Aku cuma ingin pergi ke sekolah, bukan ke penjara,” tutupnya.