Lipsus, MRT Food Guide, Food Storyteller, Ade Putri Paramadita

Cara Bikin Storytelling Supaya Konten Jualan Makin Menarik

28 Oktober 2020 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Food Storyteller, Ade Putri Paramadita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Food Storyteller, Ade Putri Paramadita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Culinary Storyteller Ade Putri Paramadita membagikan tips dan trik untuk memudahkan masyarakat mempromosikan produk yang mereka jual. Salah satunya adalah lewat storytelling.
ADVERTISEMENT
Ade membagikan tips dan trik tersebut saat menjadi narasumber dalam Festival UMKM kumparan pada Rabu (28/10). Ade mengatakan ketika seseorang ingin mempromosikan barang jualannya misalnya dalam video pendek harus memerhatikan kisah yang ingin diangkat.
"Karena ada orang berpikir untuk beri tahu ada diskon nih, promo ini, promo itu, itu bukan storytelling. Storytelling adalah menceritakan apa yang sebenarnya memang terjadi di balik produk, sampai produk tersebut jadi," kata Ade.
Food Storyteller, Ade Putri Paramadita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Ade mencontohkan mengenai produk kopi. Misalnya adalah kopi Janji jiwa. Hal menarik yang bisa diceritakan adalah alasan mengapa memberi nama Janji Jiwa untuk produk mereka.
"Kenapa sih namanya Janji Jiwa? Karena mungkin akan menjanjikan sesuatu yang nikmat dari dalam jiwa," ucap Ade.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hal itu saja tidak cukup. Untuk lebih menarik perhatian, maka bisa diceritakan misalnya kopi itu diperoleh dari mana. Kemudian digambarkan proses pembuatannya hingga akhirnya menjadi sebuah produk.
"Dikasih tahu proses, orang jadi tahu siapa yang terlibat. Akhirnya, orang bisa melihat perjalanan hingga jadi secangkir atau segelas kopi yang benar-benar nikmat. Ini kan hal yang menarik," tutur Ade.
"Kalau misalnya langsung (kasih tahu bahwa ini kopi yang enak) enggak ada nilai yang menarik," lanjutnya.
Culinary Storyteller Ade Putri Paramadita (atas kanan) dalam Festival UMKM kumparan. Foto: kumparan
Menurut Ade, tidak perlu menggunakan kalimat yang bombastis atau manis ketika seseorang menerapkan storytelling untuk mempromosikan suatu produk.
"Kita harus lihat segmennya siapa? Kalau misalnya anak muda, kita pakai bahasa anak muda. Apa yang mau disampaikan kita harus menyesuaikan (dengan segmennya)," ucap Ade.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih menarik perhatian masyarakat, Ade mengatakan bisa menggunakan kalimat tanya pada saat mempromosikan barang jualan.
Misalnya Ade membuat video untuk pelaku UMKM yang menjual rendang. Ia bisa memberikan pertanyaan terkait rendang, tapi mengena buat orang-orang.
"Aku biasanya akan suka beri pertanyaan yang orang ngerti. Misalnya, 'Siapa sih yang enggak suka rendang?' atau 'Apa kamu pernah makan rendang telur?' Ada kata rendang, sesuatu yang mereka kenal. Jadi mereka bertahan untuk melihat," tutur Ade.
Food Storyteller, Ade Putri Paramadita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk penerapan storytelling, menurut Ade, adalah jangan buat sesuatu yang mengada-ngada.
"Ini harus jujur dan bukan sesuatu yang bisa diada-adain. Ini bukan gimmick, ini beneran kejadian," tutup Ade.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten