Cara Memaafkan dan Melupakan Masa Lalu Menurut Sains

20 Maret 2019 7:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi galau. Foto: Xavier Sotomayor/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi galau. Foto: Xavier Sotomayor/Unsplash
ADVERTISEMENT
Semua orang punya masa lalu. Ada yang manis, penuh dengan kenangan indah bersama orang-orang tersayang. Ada juga asam bercampur pahit, karena perpisahan, kekecewaan, atau harapan yang mau enggak mau harus dikubur dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
Supaya tetap bisa berfungsi sebagai manusia pada umumnya, terkadang satu-satunya pilihan yang ada, ya, memaafkan dan melupakan. Atau kata lainnya, mencoba untuk ikhlas. Sesuatu yang sering kali lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan.
Namun ternyata menurut sains, memaafkan dan melupakan bukan hal mustahil untuk dilakukan.
Berdasarkan penelitian yang dirilis oleh University of Texas, Austin, Amerika Serikat, manusia mampu membuat dirinya lupa akan masa lalu, di luar proses eliminasi alami yang dilakukan oleh otak seiring berjalannya waktu.
Untuk mendapatkan hasil itu, ilmuwan meneliti sekelompok anak muda yang dinilai dalam kondisi cukup sehat, lalu satu per satu ditunjukkan gambar-gambar yang harus mereka ingat dan mereka lupakan. Ilmuwan menggunakan pencitraan otak (neuroimaging) untuk mengetahui aktivitas otak tiap responden selama berlangsungnya penelitian.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, ilmuwan menemukan bahwa seseorang yang berusaha terlalu keras untuk melupakan sebuah memori, maka akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang memori tersebut.
Dalam kata lain, kalau terlalu mencoba untuk melupakan sesuatu, justru akan lebih ingat tentang hal yang pengin dilupakan itu.
Sebaliknya, kalau seseorang biasa-biasa saja atau enggak berusaha untuk melupakan masa lalunya, kenangan itu tetap ada tapi lama-kelamaan akan hilang dengan sendirinya.
"Ini, tuh, soal (besar-kecilnya) keinginan untuk melupakan sesuatu yang membuat aktivitas memori otak meningkat. Jadi kalau biasa-biasa saja justru membantu dalam proses melupakan ini," jelas Tracy Wang, salah satu peneliti di University of Texas yang berperan dalam studi ini, dikutip dari Elite Daily.
Well, seberapapun kamu mencoba untuk melupakan masa lalu, sebuah kenangan bisa saja tiba-tiba muncul hingga kamu dewasa nanti. Lagi pula, memori itu enggak melulu buruk, lho.
ADVERTISEMENT
Secara enggak langsung ia berperan dalam perkembangan karakter dan penentuan keputusan dalam hidup. Ya, kayak buku sejarah yang dijadikan referensi supaya kamu enggak mengulangi kesalahan yang sama.