Cerita Hafidz Bangun Usaha Desa Organik buat Bantu Petani

23 Agustus 2021 11:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizki Hafidz Muntaz dok: Instagram @rizkihafidzm
zoom-in-whitePerbesar
Rizki Hafidz Muntaz dok: Instagram @rizkihafidzm
ADVERTISEMENT
Aktif berorganisasi dan mencintai jurusan kuliah bisa membantu meraih kesuksesan masa depan.
ADVERTISEMENT
Seperti cerita Rizki Hafidz Muntaz, alumni Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS), yang kini menjadi Co-Founder Desa Organik untuk membantu para petani di Indonesia.
Awal perjalanannya dimulai dari keputusan memilih jurusan kuliah. Dia sebenarnya ingin masuk Teknik, tapi akhirnya memilih Pertanian.
“Sebagai orang dari Jakarta, aku mau masuk Pertanian karena sepi peminat. Padahal setelah dicari tahu, banyak masalah di bidang pertanian. Aku pikir karena itu jadi banyak peluang,” tutur cowok 24 tahun itu, dilansir laman Universitas Sebelas Maret.
Setelah akhirnya diterima di jurusan kuliah Pertanian, Hafidz memanfaatkan kesempatannya dengan baik.
Enggak cuma fokus akademik, dia juga mengikuti beberapa kegiatan kampus.
Hafidz pernah menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FP UNS pada 2018, dan tergabung dalam BEM Fakultas Pertanian Indonesia (BEMFPI).
ADVERTISEMENT
Cowok yang lulus di 2020 ini juga pernah menerima beasiswa dari Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa).
“Kegiatan di luar kelas ini yang nantinya akan menentukan seberapa besar kita paham permasalahan di bidang ilmu tersebut. Kita harus memaknai hal-hal yang dilalui, jangan sampai terlewat begitu aja,” kata dia.

Bangun Usaha Desa Organik untuk Bantu Petani

Selama menjadi mahasiswa Pertanian, Hafidz juga aktif bertemu langsung dengan para petani di berbagai wilayah di Indonesia.
Dia menemui banyak permasalahan, hingga hatinya tergerak untuk membantu. Khususnya di bidang pertanian organik.
Dia lalu mengangkat permasalahan itu sebagai topik skripsinya dan mewujudkan hasilnya dengan mendirikan usaha Desa Organik di Mei 2020.
"Desa Organik ini adalah gerai yang menjual produk pangan organik, salah satunya komoditas beras. Idenya lahir dari keresahanku setelah bertemu dan berdialog dengan petani-petani di Indonesia, salah satunya mengenai rendahnya penyerapan pasar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hafidz, permasalahan lain yang juga dialami oleh petani adalah pemasaran. Rantai dagang yang terlalu panjang berdampak pada rendahnya keuntungan yang diperoleh petani.
"Ketika rantai terlalu panjang yang paling terdampak adalah petaninya," ucapnya.
Maka itu Desa Organik bertujuan membuat produk petani menjadi unggul, sampai membantu sistem pendistribusian produk dengan menjual ke pasar yang tepat.
Hingga saat ini, Desa Organik aktif dalam pemasaran digital baik melalui website maupun marketplace. Usaha Hafidz ini juga menyasar segmentasi pasar menengah ke atas khususnya di wilayah Jabodetabek.
Di masa pandemi ini, ternyata permintaan produk organik mengalami kenaikan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Hafidz juga meraup omzet yang terus meningkat yakni sebanyak 35 persen setiap bulan.
ADVERTISEMENT
Dia terpacu untuk melakukan riset produk pangan organik lainnya dan berencana memperluas jaringan usahanya.
Laporan: Afifa Inak