Cerita Mahasiswa Jalani KKN Online di Tengah Wabah Virus Corona

14 Mei 2020 9:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi virus corona PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi virus corona PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Enggak cuma kuliah yang dilakukan secara online, tapi juga Kuliah Kerja Nyata alias KKN. Seperti yang dialami mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 354 mahasiswa UGM mengikuti KKN online mulai 4 Mei-22 Juni 2020. Ini merupakan KKN online Peduli COVID-19 periode ke-6. Para mahasiswa difokuskan untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan, penanganan, dan mitigasi COVID-19.
Risma Sari Septianingrum dari jurusan kuliah Geografi Lingkungan menjadi salah satu peserta KKN online. Bersama 20 mahasiswa lain, dia menjalani KKN di Kelurahan Hargotirto dan Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, D.I. Yogyakarta.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Meski mayoritas kegiatan dilakukan secara online, ia sempat berada di lapangan selama lima hari untuk observasi, bertemu perangkat desa, sampai rapat dengan tokoh masyarakat untuk membahas program kerja.
”Selama lima hari kami di lokasi KKN sebelum akhirnya ditarik melalui SK Rektor. Lalu, kami melakukan kegiatan KKN secara online,” kata Risma, dikutip dari laman UGM.
ADVERTISEMENT
Karena enggak bisa bertemu warga desa, ia dan mahasiswa lain membuat materi presentasi dan video edukasi untuk warga.
“Materinya kami kirim ke kelurahan. Juga ada program berupa pemetaan wisata yang koordinasinya secara online sama dosen, perangkat desa, dan pengelola wisata,” lanjut Risma.
Mahasiswa KKN online juga membantu distribusi logistik dok laman UGM
Mahasiswa KKN juga terkadang membantu distribusi logistik, kayak membagikan hand sanitizer ke pedagang pasar, membuat face shield, mengemas alat pelindung diri (APD), sampai membuat poster edukasi soal virus corona.
Mahasiswa asal Sleman ini mengingat momen membagikan hand sanitizer ke pedagang pasar yang saat itu masih menganggap enteng penyebaran virus corona.
“Saat kami datang situasi di pasar orang-orangnya masih santai tanpa masker dan enggak jaga jarak saat berinteraksi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Risma mengaku, menjalani KKN online cukup menghemat biaya karena lebih banyak di rumah. Tapi, ia tetap sedih karena enggak bisa berbaur dengan warga seperti KKN di saat kondisi normal.
"Jadi rasanya kami cuma sebagai relawan, bukan mahasiswa KKN pada umumnya,” tutup Risma.