Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Kuliner Tanpa Dapur dengan Minim Modal
26 Oktober 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, cloud kitchen adalah dapur yang berkonsep bisa memproduksi makanan dari satu hingga beberapa merek sekaligus dalam satu lokasi.
Bisnis cloud kitchen ini juga menarik perhatian Mario Suntanu. Ia bersama rekan-rekannya mendirikan Yummy Corp sebagai penyedia layanan makanan dengan memanfaatkan platform digital.
"Di 2016, kita dapat inspirasi melihat tren food delivery lewat berbagai platform yang akan jadi channel signifikan untuk industri makanan. Karena saat itu kebanyakan makanan dikonsumsi cuma dua cara, beli bahan groceries di pasar, supermarket, dimasak, atau [makan] di restoran," ujar Mario selaku Co-Founder & CEO Yummy Corp dalam acara Festival UMKM kumparan 2021, Selasa (26/10).
Mario bercerita, saat ini gaya hidup orang-orang terutama di kota-kota besar sudah cenderung berubah. Apalagi, kalau dalam satu rumah, misal suami dan istri sama-sama bekerja, maka semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk menyiapkan makanan mereka.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ia melihat tren food delivery juga semakin berkembang. Meski, diakuinya tetap ada perbedaan menjual makanan secara online maupun buatan restoran. Ditambah juga yang bermain di dunia kuliner tidak hanya brand-brand besar, tetapi juga pelaku UMKM.
"Kita pikir bisnis seperti apa yang bisa membantu para UMKM dan pemain-pemain F&B untuk bersaing dengan pemain-pemain besar. Karena pemain besar di 2016 itu kalau dilihat kebanyakan pemain dari luar negeri. Kalau kasarnya, nama-nama besar seperti McD, Starbucks, KFC itu brand luar. Gimana caranya kita bantu pemain lokal untuk menjadi KFC selanjutnya di market, rumah kita sendiri," tuturnya.
Dari pemikiran itulah, Mario dkk tercetus membuat ide cloud kitchen dengan menyiapkan infrastruktur dan teknologi bagi pelaku kuliner lokal.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Cloud Kitchen Bagi Pelaku UMKM
Mario menjelaskan, untuk bersaing dengan pebisnis kuliner yang sudah besar, maka pelaku usaha kecil setidaknya harus memiliki dana sewa di tempat-tempat umum seperti mal, lalu menyiapkan dekorasi tempat jualannya, yang bahkan bisa menelan dana hingga miliaran rupiah.
Di sisi lain, ia yakin banyak sekali produk-produk buatan UMKM yang bisa bersaing dengan produk dari brand besar. Maka lewat cloud kitchen-lah, pelaku usaha tidak perlu ragu memikirkan modal besar dan kini bisa memiliki tempat usaha secara sharing.
"Jadi kelebihannya sekarang pemain yang modal kecil bisa bersaing dengan pemain modal besar. Di dunia food delivery dan cloud kitchen, yang kita bantu infrastruktur. Kalau modal kecil bisa pakai kitchen kita, bisa revenue sharing atau bayar bulanan untuk berkembang dan mendapatkan lokasi tambahan untuk menjual produknya," ungkap Mario.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya tempat dan fasilitas yang disediakan, tetapi juga peralatan-peralatan dasar dapur pun juga ada. Termasuk juga tenaga kerja untuk membuat makanan-makanannya. Mitra Yummy Corp juga akan dibantu proses produksi agar produk bisa konsisten, serta dikembangkan juga teknologi data yang bisa dimanfaatkan oleh para penjualnya.
"Kalau cloud kitchen ada Yummy Kitchen sekalian tempat sediakan, basic equipment seperti kompor, oven, dan juga tenaga kerja bisa datang dari kita. Salah satu yang kita pelajari kalau paling susah kembangkan bisnis itu menjaga tenaga kerja. Kalau tempatnya cuma 1, 2 oke, tapi kalau sudah tempatnya 10, 20 itu jagain orang-orangnya susah. Nah, kita sudah punya infrastrukturnya. Enggak perlu omongin taruh orang lagi, tapi planning berapa lokasi, berapa lama, penjualnya pantau bersama, marketing datang dari mitranya," kata Mario.
ADVERTISEMENT
Dan satu lagi, ia mengungkapkan pihaknya memiliki sekitar 60 orang yang akan mengawasi tiap-tiap cloud kitchen, untuk memastikan seluruh kegiatan dan pesanan yang masuk diproses sesuai SOP.
"Di tempat kita sudah punya sistem yang lebih banyak teknologi untuk memastikan kontrol dan record, lihat kegiatan-kegiatan yang terjadi di outlet seperti apa. Ada satu tim kurang lebih 60 orang yang duduk di head office setiap hari liatin CCTV dan orderan. Kegiatan sesuai SOP yang seharusnya, itu semua duduk di office untuk pastikan konsisten kegiatannya. Atau juga kalau ada problem cari solusi secepatnya," jelas Mario.
Setidaknya, hingga hari ini, cloud kitchen Yummy Corps telah berdiri di 85 lokasi dan tiga kota di Indonesia. Sementara itu, sudah ada kurang lebih 100 wirausaha F&B yang telah bergabung dengan Yummy Kitchen dari Yummy Corp. Lalu juga ada Yummy Shop yang telah memiliki 3.000 mitra yang bisa dimanfaatkan untuk transaksi online dari lokasi mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Dan kita bikin platform ini gratis karena sifatnya mau bantu, itu sudah kasarnya terintegrasi dengan semua payment yang bisa kirim makanan," ucap dia.
Bagaimana Caranya Gabung Cloud Kitchen?
Menurut Mario, cloud kitchen ini bisa menjadi solusi alternatif bagi pelaku usaha makanan yang ingin membuka usahanya tanpa mengeluarkan modal besar. Namun, selain modal, ia menekankan perlunya kesiapan dalam mengembangkan bisnis kulinernya masing-masing.
"Buat kita sih biayanya harus dinilai, dibahas sesuai produk dan cara kerja mitra. Bisa untuk mulai berkisar Rp 0 atau tanpa biaya, sampai Rp 5 juta untuk mulai," ujar Mario.
"Tapi yang penting setelah itu siap kerja, siap berkembang melakukan perubahan agar bisa tumbuh dengan cepat. Modal kita buat seminimal mungkin, tapi komitmen berkembang bersama, komitmen utama yang kita minta," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Saksikan Festival UMKM kumparan 2021
Festival UMKM kumparan 2021 akan digelar selama tiga hari mulai 26-28 Oktober. Acara ini dihadiri lebih dari 40 pembicara, yang terbagi dalam 18 talkshow dan webinar.
Kamu bisa mengikuti rangkaian talkshow Festival UMKM kumparan 2021 melalui live streaming di web, aplikasi, dan YouTube kumparan.