Curhat Pencari Kerja: Lapangan Kerja Banyak, Niatnya Ada atau Enggak?

21 November 2018 20:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pencari kerja memadati arena Job Fair Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
zoom-in-whitePerbesar
Para pencari kerja memadati arena Job Fair Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). (Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
ADVERTISEMENT
Pada Agustus 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran lulusan SMK menduduki peringkat teratas sebesar 9,27 persen, disusul lulusan SMA 7,03 persen, lulusan SMP 5,36 persen, diploma III 6,35 persen, dan universitas 4,98 persen.
ADVERTISEMENT
kumparan lantas menanyakan kepada beberapa orang yang masih berusaha mencari pekerjaan yang tepat bagi mereka. Salah satunya, Alita. Cewek 23 tahun itu sudah lulus dari sebuah kampus negeri ternama pada Agustus 2017 lalu.
Menurut Alita, sulitnya mencari kerja bukan karena lapangan pekerjaan, apalagi sistem pendidikan. "Ini karena faktor personal. Sebenarnya sekarang lapangan kerja itu banyak. Tapi cocok atau enggak itu urusan lain. Mampu atau enggak, dan mau menerima nominal gaji tertentu atau enggak," tuturnya kepada kumparan, Rabu (21/11).
Alita mengambil contoh, perbedaan keinginan orang tua dan anak soal profesi, hingga lingkup pertemanan menjadi salah dua alasan sulitnya mendapat pekerjaan. Sejak lulus, Alita sendiri sudah mencari pekerjaan tetap di bidang event organizer (EO) yang diminatinya. Ia menilai, kurangnya pengalaman dan jaringan untuk bekerja di EO menjadi alasannya enggak kunjung diterima kerja.
ADVERTISEMENT
Belum lagi beban perasaan yang menghantuinya, ketika teman-teman sebayanya sudah meniti karier di bidang masing-masing. "Kalau melihat teman, sudah mendapatkan banyak pencapaian, sedangkan aku masih terjebak di sini. Selain itu aku juga enggak punya pemasukan sendiri," ungkap Alita.
Enggak berbeda jauh dengan Alita, Dhira yang lulus pada Agustus lalu dan tengah mencari pekerjaan di industri media, juga merasa faktor personal lebih mendominasi dalam pencarian kerja. Perasaan belum tahu ingin bekerja di bidang apa, kurangnya motivasi, sampai minimnya pengalaman menjadi alasan sulitnya mencari pekerjaan.
Ribuan Pelamar Kerja di Gedung Smesco. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan Pelamar Kerja di Gedung Smesco. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
"Melamar pekerjaan yang bukan di bidang dan minatnya juga bisa mempengaruhi ketika tahap seleksi. Apalagi kalau kurang giat untuk mencari dan melamar pekerjaan," ucap Dhira.
"Sebenarnya dengan mencari kerja itu semakin harus tahu passion sesungguhnya apa. Seperti mencari jati diri lagi, sih, jadinya," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu enggak bisa dipungkiri sulitnya mencari kerja membuat Alita dan Dhira frustasi. Namun, lingkungan keluarga dan pertemanan yang mendukung membuat mereka berdua enggak patah semangat untuk mencari kerja.
"Sebenarnya cari kerja juga jodoh-jodohan. Rasanya kalau memang belum jodohnya, ya, akan gagal atau ditolak berkali-kali. Mencari kerja itu paling penting mau terus berusaha, dan enggak cepat putus asa," tutup Alita.