Education New Zealand Tawarkan Kuliah sambil Bertualang di Negeri Kiwi

30 Agustus 2018 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandy Bay, Selandia Baru (Foto: Flickr/Michael Schwab)
zoom-in-whitePerbesar
Sandy Bay, Selandia Baru (Foto: Flickr/Michael Schwab)
ADVERTISEMENT
Salah satu pertimbangan sebelum memilih untuk kuliah di luar negeri adalah faktor jarak Indonesia dengan negara tujuan. Jika kamu ingin mendapat pendidikan berkualitas tanpa perlu merantau terlalu jauh, Selandia Baru bisa menjadi alternatif pilihanmu.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Selandia Baru, Trevor Matheson, mengatakan negaranya selalu membuka pintu bagi pelajar Indonesia karena telah menjalin hubungan diplomatis yang baik selama 60 tahun.
"Hubungan Selandia Baru dengan Indonesia adalah yang terdekat dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Tiap tahun kami selalu mengajak pelajar Indonesia ke Selandia Baru. Enggak hanya kuliah di bidang teknologi dan kreatif, tapi juga bisnis," terang Matheson, ditemui di Media and Alumni Gathering ENZ, Kamis (30/8).
"Tahun lalu ada 1.248 mahasiswa Indonesia di Selandia Baru, dan kami berharap ada peningkatan di tiap tahunnya," lanjut dia.
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Trevor Matheson (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Trevor Matheson (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
Negara yang terletak di Oseania itu sendiri, memiliki sejumlah universitas bergengsi dengan lingkungan masyarakat yang cenderung aman. Berdasarkan Indeks perdamaian global 2017, dari total 162 negara, Selandia Baru menduduki posisi kedua sebagai negara teraman setelah Islandia.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, menurut data dari Economist Intelligence Unit di Worldwide Educating for the Future Index 2017, Selandia Baru menduduki peringkat pertama di dunia sebagai negara dengan pendidikan terbaik yang berfokus kepada masa depan.
Penilaian tersebut berdasarkan kepada 16 indikator yang di antaranya yakni, keterampilan interdisipliner, kewirausahaan, digital dan teknis, kreatif dan analisa, serta kesadaran akan kehidupan global.
"Selandia Baru unggul di 15 dari total 16 indikator pemeringkatan. Ini semakin menegaskan alasan sistem pendidikan di Selandia Baru menjadi yang terunggul di dunia," jelas Market Manager Indonesia Education New Zealand (ENZ), Karmela Christy.
Karmela menjelaskan, sistem pendidikan di Selandia Baru sendiri selalu berada di daftar 10 besar dan memiliki universitas negeri yang masuk jajaran 450 kampus bergengsi di dunia. "Bahkan, beberapa jurusannya seperti teknik, manajemen bisnis, geotermal, dan pendidikan, masuk daftar 50 terbaik di dunia," imbuhnya.
Karmela Christy, Market Manager Indonesia, Education New Zealand (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karmela Christy, Market Manager Indonesia, Education New Zealand (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
Keseimbangan kuliah dan bermain
ADVERTISEMENT
Selain kualitas pendidikan yang disebut Karmela, Fin Yourdan Kasali selaku Chief of Collaborations Roots Laboratory yang merupakan lulusan S1 jurusan Marketing and International Business University of Auckland mengatakan kuliah di Negeri Kiwi menyediakan keseimbangan antara kuliah dan bermain.
"Saya kebetulan pecinta kegiatan alam, dan di Selandia Baru itu sangat cantik. Ke pantai dekat, ke gunung juga dekat. Tapi di segi pendidikan, Auckland memang sudah unggul di bidang riset market dengan teknologi yang maju. Jadi sambil kuliah bisa belajar dari praktisi lokal," tutur Fin.
Fin Kasali (tengah) dan Jan Ramos (kanan) sebagai alumni di perguruan tinggi Selandia Baru (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fin Kasali (tengah) dan Jan Ramos (kanan) sebagai alumni di perguruan tinggi Selandia Baru (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
Begitu pula yang dialami Head of Public Affairs QLUE, Jan Ramos Pandia, yang mengambil program magister di jurusan Development Studies University of Auckland. Bagi Ramos, bentang alam Selandia Baru menjadi salah satu alasannya untuk kuliah di sana.
ADVERTISEMENT
"Saya senang mendaki gunung dan suka bentang alam Selandia Baru. Di tambah pas lihat jurusan saya peringkat 46 di dunia, jadi tambah bersemangat untuk kuliah dan bertualang," ujar dia.