Ex-Itis, Sindrom yang Ganggu Kesehatan Akibat Mantan

9 April 2019 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mantan pacar. Foto: Isaac Cabezas/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mantan pacar. Foto: Isaac Cabezas/Unsplash
ADVERTISEMENT
Lama enggak saling kontak, mendadak notifikasi berisi nama mantan muncul di layar smartphone kamu. Kira-kira, chatnya bakal kamu balas atau enggak?
ADVERTISEMENT
Hmm... Kalau putusnya baik-baik dan enggak ada perasaan terpendam sih, rasanya enggak masalah, ya. Kamu bisa membalas chat mantan seperlunya tanpa ada perasaan gondok di hati.
Namun, lain soal kalau hubungan kalian bubar dalam kondisi yang enggak enak. Lebih-lebih kalau putusnya belum lama dan menyisakan sakit hati.
Jangankan membalas chatnya. Melihat nama doi ada di layar smartphone saja rasanya sudah sebal duluan. Hih!
Dilansir Bustle, kehadiran mantan pacar yang toxic enggak cuma berdampak negatif pada kestabilan emosi dan psikologi, namun juga memengaruhi kesehatan kamu, lho.
Seorang psikoterapis, Michele Paiva, sedikit menjelaskan tentang fenomena ini. Mantan yang toxic bisa menyebabkan kamu terkena sindrom 'ex-itis'.
"Gejala sindrom ini berupa sakit kepala, masalah pencernaan, siklus menstruasi berantakan, stres parah, sampai peradangan dan nyeri sendi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan oleh kehadian mantan dari berbagai medium. Mulai dari chat, update-an media sosial, bahkan enggak sengaja bertemu langsung. Hal ini memicu munculnya kenangan menyakitkan yang selama ini terkubur di alam bawah sadar.
Ilustrasi memori pacaran. Foto: Alex Bertha/unsplash
Akibatnya, kondisi kesehatan bisa menurun, tidur pun jadi enggak nyenyak.
Untuk mengatasinya, Michele menyarankan untuk coba memaafkan dan mengikhlaskan semua kenangan pahit yang pernah terjadi antara kamu dan sang mantan.
"Kebanyakan klien saya benci pada mantannya, bahkan kepada mantan yang mereka akui sudah jadi teman," ujarnya.
"Move on, berharap yang terbaik untuk mereka, sayangi, dan maafkan mereka dari jauh, dan fokuslah kepada diri sendiri," saran Michelle.
Meski berat untuk memaafkan, namun hal ini penting dilakukan demi kesehatan jiwa dan raga.
ADVERTISEMENT
"Lebih cepat kamu melakukannya, lebih cepat juga kamu pulih dari sindrom ex-itis,” pungkasnya.