Ghosting Menyakitkan, Bagaimana Cara Korban Bisa Pulih?

8 Maret 2021 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi korban ghosting. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban ghosting. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ghosting terjadi ketika seseorang tiba-tiba menghilang tanpa jejak, dan memutus kontak komunikasi tanpa alasan jelas. Perilaku ini menjadi salah satu bentuk silent treatment yang mirip dengan kekejaman emosional.
ADVERTISEMENT
Dilansir Antara, ada sejumlah tingkatan ghosting. Pertama yang ringan karena terjadi antara kamu dan seseorang yang enggak terlalu dekat, tapi tiba-tiba enggak lagi membalas pesan atau telepon.
Ghosting sedang adalah saat kamu sudah beberapa kali bertemu orang baru, namun tiba-tiba menghilang.
Sedangkan ghosting berat terjadi ketika hubungan sudah sangat intim namun salah satu pihak menghilang tanpa sebab.

Cara Korban Ghosting Bisa Pulih

Ilustrasi perempuan sedih Foto: Shutterstock
Ghosting menyakitkan karena korban enggak menerima sebuah penyelesaian. Oleh karena itu dia akan mempertanyakan diri sendiri yang akhirnya hal itu menyabotase harga dirinya.
Lalu bagaimana korban bisa pulih?
Pertama, selektif dengan orang-orang yang ditemui dan akan berinteraksi. Sebab, ghosting berkaitan erat dengan tingkat kenyamanan seseorang dan cara mereka menangani emosi.
ADVERTISEMENT
Maka itu, setelah kamu curiga telah di-ghosting, jangan lagi menghubungi dan langsung hentikan segala jenis kontak dengan orang tersebut.
Beranilah untuk mengatakan tidak, alih-alih meminta maaf kepada pelaku ghosting. Lakukan hal ini untuk membuat batasan antara kamu dan dia.
Selain itu, penting untuk diingat kalau seseorang ghosting kamu , kesalahan ada di dirinya. Jadi jangan menyalahkan diri sendiri dan menjadi patah semangat. Habiskanlah lebih banyak waktu dengan orang yang benar-benar menyayangimu.