Hati-hati! Tahun Baru Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Ini Alasannya

31 Desember 2021 8:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahun baru dapat memicu stres yang memuncak, dan berpengaruh ke kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi. Ini berbeda dari fluktuasi suasana hati yang biasa dan respons emosional yang berumur pendek terhadap tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika berulang dan dengan intensitas sedang atau berat, depresi dapat menjadi kondisi kesehatan yang serius.
Bridges to Recovery Beverly Hills juga mengatakan bahwa depresi tahun baru adalah fenomena nyata.
"Ini adalah fakta yang diketahui dan diteliti bahwa musim liburan memperburuk atau memicu gejala kesehatan mental pada banyak orang. Bahkan orang yang tidak terdiagnosis penyakit mental pun rentan," kata organisasi tersebut, dilansir Antara.
"Seluruh musim liburan bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi karena berbagai alasan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Penyebab Depresi dan Kecemasan Saat Tahun Baru

Stres adalah komponen utama dari fenomena ini. Stres terkait dengan membeli hadiah, membuat makan malam besar, dan menghadiri pesta bisa menjadi luar biasa bagi beberapa orang.
Lebih lanjut, harapan dan ekspektasi yang tinggi juga memicu perasaan buruk, terutama jika kamu tidak dapat memenuhinya.
Alasan selanjutnya adalah keuangan, yang menyebabkan banyak kecemasan sepanjang tahun ini, terutama bila ditambah dengan harapan membeli hadiah.
Di masa pandemi COVID-19, beberapa orang juga akhirnya terisolasi selama liburan, yang dapat memicu kesendirian, kecemasan dan depresi. Kesedihan sering bertambah pada hari libur, terutama jika kehilangan orang yang dicintai.
"Kesepian dan isolasi adalah faktor utama. Malam Tahun Baru adalah saat orang diharapkan berada di sekitar teman dan berpesta. Jika kamu tidak memiliki hal-hal ini, rasanya seperti gagal," kata organisasi itu.
ADVERTISEMENT
Isu lain yang berbeda dari sisa musim liburan adalah orang biasanya akan fokus pada refleksi diri. Banyak orang melihat tahun lalu dengan banyak kekecewaan. Ini terutama menjadi masalah jika kamu cenderung membandingkan pencapaian sendiri dengan orang lain.
"Tidak masuk akal. Jika tidak berjalan dengan baik, bukan berarti 365 hari ke depan juga akan mengecewakan. Tapi inilah yang dirasakan banyak orang," ujarnya.

Tips Sambut Tahun Baru bagi yang Tengah Berjuang dengan Kesehatan Mental

Bridges to Recovery memberikan sejumlah langkah kecil yang dapat dimulai untuk menyambut tahun baru bagi yang tengah berjuang dengan kesehatan mental.
Pertama, rangkul tahun baru dengan resolusi kesehatan mental. Hal ini bisa dimulai dari berkumpul dengan orang-orang yang membuat kamu bahagia, fokus terhadap hal-hal yang bisa dikontrol, dan tidak takut untuk meminta bantuan baik dari orang terdekat maupun profesional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bridges to Recovery menilai berkaca pada pencapaian diri tidak perlu dibandingkan dengan pencapaian orang lain. Hidup bukanlah sebuah kompetisi. Fokuslah untuk perkembangan dirimu.
Lebih lanjut, memulai rutinitas atau tradisi baru, serta tidak ragu untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Isolasi sosial akan membuat depresi semakin parah. Dukungan kuat dari teman-teman bisa membantumu.