Influencer di Negara Ini Wajib Beri Label pada Foto Editan

2 Juli 2021 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi influencer . Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi influencer . Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menggunakan filter dan mengedit foto agar tampak lebih menarik di media sosial, jadi hal wajar. Apalagi buat influencer yang memanfaatkan kekuatan visual di tiap unggahannya.
ADVERTISEMENT
Namun buat influencer di Norwegia enggak bisa sembarangan unggah foto penuh filter. Sebab kini mereka diwajibkan memberi label sesuai standar pemerintah, supaya followers-nya tahu bahwa gambar tersebut telah diedit alias enggak natural.
Label tersebut berlaku untuk segala bentuk manipulasi citra tubuh, mulai dari filter Instagram, aplikasi seperti Facetune, menghapus bekas luka, jerawat, atau lainnya, mengubah lingkar pinggang dan bentuk bibir, sampai mengubah otot atau proporsi tubuh. Jika melanggar, maka akan diberikan denda.
Dikutip dari W Magazine, ini merupakan keputusan Stortinget--lembaga legislatif tertinggi di Norwegia--dalam undang-undang terbarunya.
Peraturan ini juga berlaku buat pengiklan dan perusahaan yang mengunggah konten komersial di media sosial, termasuk Instagram, TikTok, dan Facebook.
Untuk menerapkannya, Kementerian Anak dan Urusan Keluarga Norwegia merilis panduan yang merinci bagaimana gambar tersebut harus diberi label, dan content creator mana saja yang harus mengikuti persyaratan baru tersebut.
ADVERTISEMENT

Demi melawan penggambaran kecantikan yang tidak sehat di media sosial

Ilustrasi main media sosial Foto: Shutterstock
Undang-undang tersebut dimaksudkan untuk melawan penggambaran kecantikan dan kesehatan yang tidak realistis.
Di Norwegia, diskusi tentang standar kecantikan yang tidak sehat-- dikenal sebagai Kroppspress--telah mendorong Stortinget untuk terlibat. Kementerian mencatat bahwa hal ini dapat merusak harga diri anak-anak dan remaja.
“Persyaratan untuk memberi label ini adalah salah satu langkah melawan tekanan terhadap citra tubuh, yang diharapkan akan memberikan kontribusi bermanfaat dan signifikan untuk membatasi dampak negatif dari iklan tersebut, terutama pada anak-anak dan remaja,” terang pihak Kementerian.
“Tekanan terhadap citra tubuh hadir di tempat kerja, di ruang publik, di rumah, dan di berbagai media. Tekanan ini selalu ada, seringkali tidak terlihat, dan sulit untuk dilawan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Maka itu, diharapkan peraturan ini juga bisa memberikan dampak lebih sehat di media sosial.