news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ingin Cerdas? Yuk Baca 200 Buku dalam Setahun! Begini Caranya

23 September 2018 12:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jadi, sudah melek bacakah kamu? (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Jadi, sudah melek bacakah kamu? (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Budaya membaca buku di era digital saat ini mungkin membuatmu terkesan kuno dan tidak keren. Pantau saja dari media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, atau Instagram, toh kebutuhan informasi sudah terpenuhi dari sana. Begitu mungkin pikirmu.
ADVERTISEMENT
Betul memang medsos kini menyediakan segalanya. Namun ia tidak memberikan kedalaman layaknya sebuah buku. Statistik membuktikan, bahwa kamu sebenarnya bisa membaca 200 buku dalam setahun!
Dikutip dari Quartz, rata-rata tiap masyarakat Amerika Serikat misalnya, menghabiskan waktu di depan medsos selam 608 jam. Jika satu buku nonfiksi berisi 50 ribu kata, maka dengan kemampuan membaca 200-400 kata per menit, kamu bisa menghabiskan 200 buku hanya dengan 417 jam.
Dengan waktu tersebut, kamu masih punya sisa 191 jam untuk bermain medsos. Bagaimana caranya? kumparan merangkum tips dari Quartz sebagai berikut:
Mulai saja dulu
com-Banyak Membaca (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Banyak Membaca (Foto: Thinkstock)
Dalam hitungan statistik, setidaknya kamu harus membaca satu seperempat jam dalam sehari. Mungkin untukmu yang sibuk, kamu merasa tak akan sempat dan menolak lebih dulu ketika diberi tawaran melakukan hal itu.
ADVERTISEMENT
Namun jangan salah, kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika sudah mencoba. Kalau kamu membaca dan suka dengan bacaan tersebut, bisa-bisa kamu melampaui target waktu harian membacamu.
Cari waktu khusus
Ilustrasi membaca (Foto: Deddy Yoga Pratama/unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca (Foto: Deddy Yoga Pratama/unsplash)
Kalau dalam sehari kamu bekerja selama 8 jam dan 5 hari dalam seminggu, tentu saja kamu punya waktu 40 jam dalam seminggu yang tak bisa diganggu. Sisanya, selain untuk makan, mandi, beribadah, dan istirahat, kamu bisa gunakan untuk membaca.
Kamu perlu menjadwalkan waktu khusus untuk membaca sebagaimana kamu menjadwalkannya melakukan aktivitas lain. Misalnya sebelum tidur, pukul 8.00-9.15. Perlahan, gantilah kegiatan lain yang biasa kamu lakukan pada jam-jam ini untuk membaca.
Ciptakan kesempatan membaca
Membaca buku di bandara (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membaca buku di bandara (Foto: Thinkstock)
Membacalah sebelum membaca itu dilarang. Kalau kamu rasa membaca dengan jadwal tidak cocok untukmu, maka ciptakanlah kesempatan membaca di sela-sela aktivitasmu. Kamu bisa membaca saat menunggu klien, saat sedang di angkutan umum menuju kerja, hingga saat sedang liburan.
ADVERTISEMENT
Pakai medium yang beragam
Membaca review makanan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membaca review makanan (Foto: Thinkstock)
Kini tak hanya buku fisik yang bisa kamu baca. Kamu juga bisa menggunakan ponsel pintarmu untuk membaca buku elektonik (ebook). Dengan medium yang pas di genggaman, sangat cocok membaca dengan ponsel saat di tempat umum. Ketika di rumah, barulah menggunakan buku fisik yang lebih nyaman.
Jadikan membaca sebagai tren
Ilustrasi Buku (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buku (Foto: Unsplash)
Orang membaca tak melulu asyik sendiri dengan bacaannya. Kamu bisa juga jadikan kebiasaan membaca kamu sebagai tren, misalnya di medsos. Kamu bisa juga share hasil bacaan kamu, sampai upload foto-foto keren ketika sedang membaca. Intinya, jadikan kegiatan membaca seasyik mungkin agar kamu tak bosan. Malah, bisa juga menarik orang lain jadi ikut-ikutan suka membaca!
Baiklah, selamat membaca, ya!
ADVERTISEMENT