Jangan Abaikan 7 Tanda Depresi Ini

22 Mei 2018 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Depresi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Depresi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perubahan mood adalah sesuatu yang manusiawi. Tapi perubahan mood tersebut ternyata bisa mengindikasikan depresi yang kamu alami, lho.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang mungkin masih bisa menghadapi kesedihan dan mengatur emosinya. Tapi bagi sebagian remaja lainnya, suasana hati yang buruk dapat bertahan lebih lama sehingga memengaruhi perubahan mood dan membuatnya depresi.
Dikutip dari Seventeen, kenali gejala-gejala depresi ini sebelum semuanya menjadi semakin buruk.
1. Mood swing yang intens
Perubahan hormon membuat perempuan lebih sensitif (Foto: Thinkstockphotos)
zoom-in-whitePerbesar
Perubahan hormon membuat perempuan lebih sensitif (Foto: Thinkstockphotos)
Kamu merasa amat bahagia, namun semenit kemudian kamu bisa begitu kesal dengan keadaan sekitar. Beberapa menit berikutnya, kamu seperti ingin menangis tersedu.
Well, siklus mood yang berubah itu memang normal. Namun, ketika kamu sedang depresi, rasanya seperti berada di komidi putar, kamu ingin memekik namun tidak bisa berhenti.
"Kamu merasa terjebak dan berat, seperti disemen," kata Lucie Hemmen, PhD, seorang psikolog remaja dari Santa Cruz, California, menjelaskan rasanya mood swing saat depresi.
ADVERTISEMENT
2. Sering tidur
Ilustrasi tidur miring (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur miring (Foto: Unsplash)
Ketika kamu tengah mengalami suasana hati yang buruk, salah satu hal paling mudah untuk mengembalikan mood adalah dengan mendengarkan lagu.
Namun, depresi benar-benar menguras energi sehingga tubuh kamu kelelahan. Efeknya, kamu jadi mudah membenci hal-hal yang ada di sekitar kamu. Yang ingin kamu lakukan hanyalah berbaring di tempat tidur dan mengunci diri di kamar.
Tidur adalah pelarian paling baik ketika depresi, karena dengan tidur, seseorang yang mengalami depresi bisa melupakan sejenak semua masalahnya.
3. Menjauh dari orang-orang
Mengisolasi diri dan menonton Netflix seharian, mungkin masih jadi hal yang wajar dilakukan. Namun, jika kamu sampai mengabaikan chat dan ajakan hang out dari teman-teman selama berhari-hari, ada sesuatu yang enggak beres dengan keadaanmu.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa lebih terbuka dengan bercerita pada teman terdekatmu atau orang yang kamu percaya.
4. Kamu berubah
Teman-teman dekat kamu ternyata diam-diam mulai menyadari ada sesuatu yang berbeda dari kamu. Sesuatu yang sulit dijelaskan.
Tara Cousineau, PhD., psikolog klinis dan pendiri Bodimojo mengatakan, jika teman-temanmu mengenali ada perubahan pada dirimu, jangan abaikan mereka.
“Itu bisa jadi tanda bahwa mereka peduli dengan dirimu, mempercayai mereka bisa jadi langkah penting pertama agar kamu mendapatkan bantuan," ujarnya.
5. Tidak peduli dengan masa depan
Kamu tiba-tiba sudah tidak lagi peduli dengan masa depan seperti rencana kuliah, hingga upaya merealisasikan cita-citamu. Memikirkan hal tersebut saja sudah membuat kamu merasa semakin jauh dengan tujuan hidup.
Depresi kerap membuat segalanya serasa gamang dan dekat dengan keputusasaan.
ADVERTISEMENT
"Depresi mendistorsi pemikiran kamu --bahkan untuk hal-hal yang seharusnya ringan dan menyenangkan terasa sangat kacau," jelas Lucie Hemmen.
6. Membenci diri sendiri
"Depresi membuat kamu punya anggapan bahwa hidup itu menyebalkan, begitu pula dengan semua orang, sekarang dan seterusnya,” tegas Lucie Hemmen. Tapi, itu tidak benar! Kamu harus sadar bahwa rasa depresi itulah yang membuat kamu berpikiran seperti itu.
Kamu bisa mulai mengenyahkan pikiran tersebut dengan menyibukkan diri dan melakukan pekerjaan yang kamu suka, atau cobalah berlibur dengan orang-orang yang kamu sayang, seperti keluarga atau teman-teman.
7. Sulit move on
Move On dari Mantan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Move On dari Mantan (Foto: Thinkstock)
Mengalami kejadian pahit seperti kehilangan adalah sesuatu yang sulit. Entah berduka karena kematian orang yang kamu sayang, atau bahkan hewan peliharaan kamu. Butuh beberapa minggu atau bahkan waktu yang lebih lama lagi untuk memulihkan suasana hati.
ADVERTISEMENT
"Kinerja tubuh dan otak kamu melambat, menyisakan waktu untuk refleksi dan penyembuhan," papar Tara Cousineau. Tetapi pada akhirnya, kamu memang butuh sedikit bantuan untuk melampiaskan kesedihan. Jika tidak, kesedihan yang mengendap lama tersebut bisa mengarah pada rasa depresi.