Jangan Salah, Ini Bedanya Milenial dengan Generasi Z

12 Maret 2019 12:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi generasi Z Foto: Unsplash/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi generasi Z Foto: Unsplash/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Enggak sedikit yang masih keliru antara milenial dengan generasi Z. Sebenarnya siapa aja, sih, yang dianggap milenial, dan generasi Z? Memangnya, apa perbedaan di antara kedua generasi ini?
ADVERTISEMENT
Menurut Pew Research Center yang dilansir laman Seventeen, siapa saja yang lahir pada 1997 dan setelahnya, termasuk ke dalam generasi Z atau biasa disingkat gen Z. Sedangkan mereka yang lahir antara 1981 dan 1996, adalah bagian dari milenial.
Tapi selain umur, ada beberapa hal yang membedakan milenial dengan generasi Z. Berikut lima di antaranya.
1. Generasi Z sudah melek internet dari kecil
Kalau milenial sempat merasakan masa kecil tanpa kecanggihan internet, berbeda dengan gen Z yang tumbuh dewasa bersama gadget-nya. The National Retail Federation dan IBM's Institute for Business Value telah melakukan survey tentang hal ini, dan melaporkan bahwa dari 15 ribu orang berusia 13 sampai 21 tahun, 70 persennya menghabiskan waktu menjelajah dunia maya.
ADVERTISEMENT
2. Mereka lebih jago dalam berbisnis
Karena kecil kemungkinannya bagi gen Z untuk menjadi seseorang yang gaptek alias gagap teknologi, mereka jadi lebih paham caranya meraup keuntungan dari internet. Enggak heran kalau makin banyak bermunculan yang namanya selebgram, selebtwit, sampai YouTuber yang mendadak tajir karena mengunggah foto, video, dan instastory di akunnya. Fenomena ini cukup berbeda dibandingkan beberapa milenial yang masih memilih pekerjaan kantoran dan mengikuti nasehat orang tua untuk menjadi PNS misalnya.
3. Lebih peduli terhadap isu lingkungan
Perusahaan yang bergerak di bidang informasi global, Nielsen, pernah menyebut gen Z sebagai 'green generation' alias 'generasi hijau'. Menurut riset yang mereka lakukan, gen Z lebih mendukung perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap isu lingkungan. Ketika membeli produk atau jasa misalnya. Lebih dari 70 persen konsumen berusia 15 sampai 20 tahun memilih produk atau jasa yang berdampak positif terhadap lingkungan, dibandingkan melihat mereknya.
ADVERTISEMENT
4. Mereka lebih mudah mengalami stres
Menurut laporan dari American Psychological Association (APA) pada 2018, lebih dari 90 persen gen Z mengalami stres. Alhasil, kesehatan mentalnya pun terganggu. Riset itu juga menyebut beberapa penyebab dari stresnya gen Z adalah, keadaan politik, dan kasus penembakan masal.
5. Gen Z adalah generasi yang paling beragam dan toleran
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan, hampir setengah dari gen Z berasal dari ras dan etnis minoritas. Berbeda dengan 39 persen minoritas di generasi milenial pada 2002 lalu. Enggak cuma generasi yang paling beragam, gen Z juga cenderung memiliki pemikiran yang lebih terbuka terhadap gender dan seksualitas. Menurut riset dari Innovative Group dan JWT Intelligence, 38 persen dari gen Z sangat setuju bahwa gender enggak mendefinisikan seseorang seperti dulu.
ADVERTISEMENT