Jerawat Jadi Masalah Kulit Remaja, Dokter Ini Buat Metode Jam Cuci Muka

8 Februari 2024 22:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan cuci muka. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan cuci muka. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bagi para remaja, jerawat jadi salah satu permasalahan kulit yang sulit disembuhkan. Banyak biaya dan energi yang dicurahkan untuk pengobatan jewarat.
ADVERTISEMENT
Tapi, kamu tak perlu khawatir karena sebenarnya ada metode sederhana yang sangat ampuh untuk menyembuhkan jerawat.
dr. Adrian Aries Hendrawan, dipl. AAAM yang berpraktek di Klinik Kecantikan Skinvest, Sidoarjo dan Surabaya, menemukan metode mudah bernama SAFT (Skinvest Acne-Prone Face Washing Time) yang dinilai terbukti ampuh membuat jerawat membaik secara signifikan.
Diterjemahkan menjadi Jam Cuci Muka Jerawat Skinvest atau JCJS, metode ini ditemukan dokter lulusan American Academy of Aesthetic Medicine ini sejak 2014.
dr. Adrian Aries Hendrawan, dipl. AAAM, dokter perawatan kulit yang berpraktek di Klinik Kecantikan Skinvest. Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan metode ini, jam cuci muka dengan menggunakan facial wash yang tepat dilakukan 3 kali sehari yaitu di antara jam 06.00 – 09.00 pagi, 16.00 – 18.00 sore, dan 21.00 – 24.00 malam.
“Agar lebih mudah menghafal, tiga kali sehari bisa dilakukan saat bangun tidur pagi, jam 6 sore, dan sebelum tidur malam,” jelas dr. Adrian.
ADVERTISEMENT
Beberapa alasan mengapa cuci muka ini harus dilakukan 3 kali sehari adalah:
Ilustrasi perempuan cuci muka. Foto: Shutterstock
Metode SAFT atau JCJS sebenarnya ditemukan dr. Adrian berdasarkan pengalaman pribadinya yang mengalami jerawat yang sering hilang dan timbul. Namun, setelah mengatur jam cuci muka, hasil signifikan didapatkan olehnya.
dr. Adrian juga menyarankan metode ini terus dilakukan walau saat liburan atau sedang acara sampai tengah malam di luar rumah.
“Jadi, misalnya saat ada acara sampai malam, saat jam menunjukkan jam 6 sore, sempatkan ke wastafel untuk bisa cuci muka dengan facial wash dan kemudian ditumpuk dengan make up,” jelas CEO dari Klinik Kecantikan Skinvest ini.
ADVERTISEMENT
“Sementara untuk teman-teman Muslim, saat wudhu cukup menggunakan air saja. Tapi, saat jam SAFT ditambah juga dengan facial wash,” lanjutnya.
Ilustrasi olahraga bersepeda. Foto: Shutterstock
Sementara itu, bagi mereka yang rajin olahraga dan sedang mengalami jerawat yang cukup parah, dr. Adrian menyarankan untuk stop olahraga sementara hingga jerawat membaik secara signifikan.
Hal ini diakui dr. Adrian merupakan sesuatu yang penuh kontroversi, namun jika diperhatikan, saat seseorang berolahraga, kulit wajahnya akan dipenuhi tumpukan keringat, minyak, bakteri dan kotoran yang memperparah jerawat yang dialami.
Selain itu, dr. Adrian juga tetap menyarankan pasien untuk berolahraga kembali jika jerawat sudah sembuh namun peningkatan olahraganya bisa dilakukan secara bertahap.
dr. Adrian Aries Hendrawan, dipl. AAAM, dokter perawatan kulit yang berpraktek di Klinik Kecantikan Skinvest. Foto: Dok. Istimewa
Misalnya satu minggu sekali kemudian dapat ditingkatkan menjadi satu minggu dua kali jika tidak ada jerawat yang kembali muncul hingga akhirnya menjadi kriteria olahraga ideal menjadi 30 menit dalam sehari dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, pengaplikasian metode SAFT atau JCJS ini harus disertai dengan pemilihan facial wash yang tepat dan sesuai dengan jenis kulit kita agar tidak terlalu kering.
Selain itu, dr. Adrian juga menyarankan bagi mereka yang kulitnya tidak berjerawat, agar tetap mencuci muka dengan facial wash dua kali sehari saja.