Kawula Muda Perlu Tahu, Ini Mitos dan Fakta di Bulan Puasa

27 April 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan menjadi salah satu kesempatan yang baik untuk beribadah lebih baik sekaligus menjaga kesehatan. Di bulan ini, setiap umat muslim akan menjalankan puasa selama 30 hari, menahan lapar dan haus dari setelah imsak hingga azan maghrib berkumandang.
ADVERTISEMENT
Kawula muda mungkin pernah mendengar berbagai macam mitos terkait tentang bulan Ramadhan. Kira-kira apa saja sih mitos dan fakta di bulan puasa? Yuk, simak di bawah ini.

Enggak boleh menangis saat puasa

Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
Saat kamu kecil mungkin sering mendengar entah dari teman ataupun keluarga yang mengatakan kalau menangis bisa membatalkan puasa.
Padahal, yang membatalkan puasa adalah ketika kamu memasukkan sesuatu ke dalam tubuh seperti makanan atau minuman. Sementara, air mata keluar dari tubuh. Kecuali jika air matanya jatuh ke mulut dan terasa oleh lidah.
Nah, jadi untuk kamu anak-anak muda yang menjalani puasa, kalau mau ngegalauin pacar sambil nangis enggak apa-apa kok. Selama air matanya enggak masuk ke mulut dan terasa oleh lidahmu.
ADVERTISEMENT

Jangan olahraga saat puasa

Ilustrasi olahraga saat puasa. Foto: Pixel-Shot/Shutterstock
Puasa itu berarti enggak memperbolehkan kamu makan dan juga minum selama lebih dari 12 jam. Sehingga sangat wajar jika badanmu menjadi terasa lemas.
Hingga akhirnya muncul sebuah mitos yang melarang orang-orang untuk berolahraga saat puasa. Mitos yang dipercaya, olahraga saat puasa dapat membuat tubuh lemas dan mengalami dehidrasi. Hal ini mungkin saja terjadi kalau kamu melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi di pagi hari.

Puasa bisa menurunkan berat badan

Ilustrasi berat badan ibu hamil Foto: Shutter Stock
Mitos yang satu ini adalah fakta. Saat berpuasa, jumlah asupan makanan akan berkurang yang membuat jumlah asupan kalori pun juga berkurang drastis. Memang hal ini bisa membuat berat badan seseorang turun, tapi tergantung dari pola makan serta makanan apa saja yang dikonsumsi saat puasa.
ADVERTISEMENT
Bila kamu mengkonsumsi makanan sehat, bukan hal yang mustahil jika berat badanmu juga akan turun. Tapi, kalau kamu banyak makan gorengan atau makanan manis, berat badanmu enggak akan turun meski sudah menjalani puasa selama 30 hari.
Tapi, harus diingat ya, kalau bulan puasa ini enggak bisa menjadi tujuan untuk menurunkan berat badan. Seharusnya, kamu berpuasa memang untuk menjalankan kewajiban agama dan juga memperkuat iman.

Penderita maag dilarang puasa

Ilustrasi asam lambung Foto: Shutter Stock
Pernyataan yang satu ini adalah mitos. Faktanya, penderita maag diperbolehkan untuk berpuasa dengan mengikuti syarat-syarat tertentu. Salah satunya adalah enggak mengkonsumsi makanan yang menjadi pemicu timbulnya maag saat sahur maupun buka.
Para penderita maag harus menghindari konsumsi makanan pedas, asin, dan terlalu asam saat berbuka puasa agar maag enggak kambuh. Jangan langsung tidur setelah sahur ya karena asam lambung akan lebih cepat meningkat.
ADVERTISEMENT

Enggak masalah untuk melewatkan sahur

Ilustrasi waktu makan sahur. Foto: Shutter Stock
Mungkin, kamu atau orang-orang terdekatmu pernah melakukan ini. Sengaja melewatkan sahur hanya karena dianggap lebih praktis dan efisien. Padahal, waktu sahur seharusnya enggak boleh dilewatkan karena bisa menyebabkan dehidrasi dan tubuh menjadi lebih cepat lemas karena kekurangan energi.
Bukan hanya itu, melewatkan waktu sahur juga berpotensi untuk membuatmu makan lebih banyak saat berbuka puasa. Jika hal ini terjadi terus-menerus, dikhawatirkan kamu akan mengalami risiko gangguan pencernaan.
Laporan Afifa Inak