Kedubes AS: Ada 9 Ribu Mahasiswa Indonesia Kuliah di Amerika

Pameran pendidikan Amerika Serikat dok Hesti Widianingtyas/kumparan

Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) menggelar pameran pendidikan US Higher Education Fair 2020 di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, pada Sabtu (15/2). Lewat pameran ini, Kedubes AS menargetkan untuk menambah jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Amerika.

Heather Variva, Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS mengatakan, selama ini rata-rata sudah ada 9 ribu mahasiswa Indonesia yang kuliah di Amerika.

"Di Amerika Serikat kami punya 4.700 kampus dengan berbagai macam program. Kami harap meningkatnya jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana, bisa juga mempererat hubungan bilateral, dan mempersiapkan tenaga kerja global," terangnya dalam pameran pendidikan AS.

Heather Variva, Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS dok Hesti Widianingtyas/kumparan

Ia menyebut, sebenarnya banyak alasan yang membuat mahasiswa Indonesia mau kuliah di sana. Seperti, kualitas tiap universitas, mengajarkan teori dan juga praktek langsung, variasi jenjang pendidikan yang bisa diambil, sampai banyaknya beasiswa.

"Ada beasiswa dari Kedubes AS, ada juga dari tiap universitas. Karena universitas tersebut juga mencari keberagaman, jadi banyak yang ingin menerima mahasiswa dari luar Amerika," ujar Variva.

Variva juga membagikan tips penting agar bisa sukses kuliah di Amerika Serikat. Salah satunya yaitu, mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.

Pengunjung pameran pendidikan Amerika Serikat dok Hesti Widianingtyas/kumparan

Sementara itu, pameran pendidikan ini diikuti oleh 25 kampus dan sejumlah lembaga beasiswa. Mulai dari Ohio University, University of Nevada, New Jersey Institute of Technology, sampai University of Utah. Sedangkan, lembaga beasiswanya di antara lain ada Fullbright dan LPDP.

Pameran pendidikan yang juga digelar di Bandung, Surabaya, dan Medan ini dipenuhi oleh pelajar yang antusias mencari informasi soal kuliah di Amerika. Di antaranya ada Rani (20) dan Divi (21), mahasiswa jurusan kuliah Bahasa Inggris.

Mereka mengaku tertarik datang, karena ingin mencari tahu soal visa pelajar. "Biasanya kuliah di luar negeri itu, kan, susah visanya. Aku juga mau tahu bisa enggak, gelar D3 dilanjutkan ke S1 di Amerika," kata mereka kepada kumparan.

Ada juga Nabila (20), Dewi (20), dan Tazkia (20) yang pengin tahu lebih dalam soal persyaratan untuk kuliah di Amerika. "Sekalian pengin tahu juga soal biaya dan pilihan jurusan apa yang cocok untuk S2 nanti," ucap para mahasiswa tersebut.