Kemenkop UKM x Krealogi Latih 100 UMKM Wastra dan Kriya di NTT

3 Desember 2021 12:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krealogi x Kemenkop UKM dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Krealogi x Kemenkop UKM dok istimewa
ADVERTISEMENT
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menggandeng platform digital bidang manajemen usaha wastra dan kerajinan/kriya Krealogi oleh Du Anyam, untuk melakukan pembinaan dan pendampingan digitalisasi kepada 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Indonesia Timur, yakni di 11 kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
"Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada Du Anyam melalui Krealogi yang telah menghadirkan program pendampingan usaha bagi wirausaha sektor wastra dan kerajinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dalam konferensi pers virtual hari ini, Jumat (3/12).
Kemenkop UKM juga mengapresiasi kegiatan pendampingan dan pembinaan usaha tersebut dalam upaya membangkitkan iklim bisnis UMKM, untuk meningkatkan kemampuan manajemen rantai pasok, transformasi digital, dan pengembangan bisnis.
"Tidak lupa saya juga mengucapkan selamat kepada para peserta dari 11 kabupaten/kota di Provinsi NTT yang sudah mengikuti rangkaian pelatihan bersama Krealogi oleh Du Anyam," lanjut Teten.
Dia berharap pelatihan yang diselenggarakan sejak Agustus hingga November 2021 tersebut dapat diimplementasikan dengan baik oleh para peserta, dan menjadikan peserta seorang wirausaha yang adaptif, inovatif, dan berbasis teknologi.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dok istimewa
Co-Founder Krealogi oleh Du Anyam Hanna Keraf menyampaikan, pendampingan dan pembinaan usaha yang dilakukan bertujuan untuk menyiapkan wirausaha menghadapi perubahan sosial, budaya, serta kemajuan teknologi yang pesat.
ADVERTISEMENT
Pendampingan tersebut dimulai dengan proses kurasi peserta guna menjaring peserta yang memenuhi kriteria. Di antaranya berusia 18-39 tahun, sedang merintis usaha, serta memiliki ide atau gagasan bisnis bidang wastra dan kriya di 11 Kabupaten/Kota di NTT.
Ke-11 Kabupaten/Kota tersebut yakni Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kota Kupang dan Kabupaten Sikka (Komunitas UMKM Akunitas), Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Manggarai Timur.
"Krealogi oleh Du Anyam bersama Kemenkop UKM memang menyasar usia produktif atau milenial untuk mengikuti pelatihan ini karena dinilai lebih terbuka terhadap inovasi dan dekat dengan teknologi," ujar Hanna.
Setelah didapat 100 peserta, proses selanjutnya yakni studi kelaikan untuk memetakan permasalahan bisnis dari setiap peserta yang merupakan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Program yang dilaksanakan secara daring ini dilanjutkan dengan pemberian materi melalui 12 modul, yang mencakup materi -materi tentang bagaimana UMKM idealnya menentukan harga modal, menentukan harga jual, menentukan waktu produksi, melakukan pengiriman produk, hingga memenuhi permintaan pasar sesuai yang diharapkan.
"Peserta juga mendapatkan pendampingan konsultasi usaha secara intensif bersama fasilitator dari Krealogi oleh Du Anyam," ujar Hanna.
Selain itu, dua UMKM terpilih juga mendapatkan pendampingan pemasaran langsung oleh tim pemasaran Krealogi oleh Duanyam, dan memiliki kesempatan untuk bisa memperluas pasar mereka, khususnya di wilayah Labuan Bajo.
Krealogi x Kemenkop UKM dok istimewa
Program tersebut juga melatih kemampuan para peserta untuk memanfaatkan teknologi mulai dari yang paling sederhana, yakni membiasakan diri mengisi absensi digital, hingga mengikuti kelas pembinaan secara daring.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pelatihan dilanjutkan dengan pemberian materi digital yang lebih kompleks, misalnya membuat desain produk sederhana secara mandiri dengan menggunakan aplikasi desain, membuat materi promosi sendiri, hingga lebih menarik dalam hal pemasaran.
Setelah itu, para fasilitator mulai memperkenalkan aplikasi Krealogi oleh Du Anyam yang dapat membantu para UMKM wastra dan kriya, agar memiliki manajemen produksi yang lebih mumpuni, sehingga pesanan diproduksi sesuai standar kualitas dan selesai tepat waktu.
"Saat ini, terdapat dua fitur yang utama pada aplikasi Krealogi, pertama yaitu pencatatan biaya, mulai dari biaya bahan baku, hingga biaya produksi. Kedua adalah fitur catat pesanan," ujar Hanna.

Hasil Pelatihan Kemenkop UKM x Krealogi kepada 100 UMKM

Menurut Hanna, hasil pelatihan dan pendampingan ini menunjukan hasil yang positif dengan nilai rata-rata peningkatan pengetahuan peserta sebesar 68 persen. Kemudian, rata-rata persentase peningkatan kemampuan peserta tertinggi terdapat pada modul perencanaan produksi yaitu sebesar 87 persen.
ADVERTISEMENT
Seorang pelaku UMKM asal Rempe Sikka, Kabupaten Sikka, NTT, bernama Elvanita (34) mengaku sangat terbantu dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan Krealogi oleh Du Anyam.
"Bisnis saya menjadi lebih berkembang. Kami benar-benar dibina sampai bisa. Aplikasi Krealogi juga sangat membantu bisnis saya berjalan dengan baik," ujar pemilik usaha Rempe Sikka Etnik tersebut.
Hal senada disampaikan pemilik usaha Rajutan Oa bernama Fransiska Vera Damayanti (38) yang menyampaikan bahwa sejak mengikuti pelatihan untuk memanfaatkan aplikasi Krealogi, ia menjadi lebih disiplin dalam menjalankan usaha.
"Materi yang paling saya ingat dalam pelatihan ini adalah saat materi penggunaan aplikasi Krealogi. Aplikasi Krealogi ini sangat bermanfaat bagi kami UKM dalam menjalankan usaha kami setiap hari," pungkas Fransiska.
ADVERTISEMENT
Perempuan asal Flores Timur itu menyampaikan rasa terimakasihnya seraya berharap agar lebih banyak UKM yang mendapatkan manfaat dari inovasi yang diciptakan Krealogi oleh Du Anyam.