Kenaikan Harga dan Inflasi, Ini 3 Langkah Menjaga Keuangan Tetap Aman

16 September 2022 10:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi inflasi yang berdampak pada keuangan masyarakat. Foto: aslysun/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi inflasi yang berdampak pada keuangan masyarakat. Foto: aslysun/Shutterstock
Harga BBM seperti Pertalite, Pertamax, dan Solar subsidi sudah resmi naik. Hal ini tentu berpengaruh pada banyak hal. Tak hanya keperluan transportasi masyarakat, kenaikan harga BBM memicu kenaikan harga-harga lainnya, bahkan bisa mendorong inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat bahwa hingga Juli 2022, inflasi tahunan di Indonesia sudah menyentuh 4,94 persen (yoy). Penyebab utamanya adalah lonjakan harga kebutuhan pokok dari kelompok bahan makanan, minuman, hingga tembakau.
Jika inflasi terjadi, tentu daya beli dan konsumsi masyarakat bisa merosot dan berdampak pada kualitas hidup kita. Karenanya, sebelum inflasi benar-benar berpengaruh pada kondisi keuangan kamu, perlu persiapan keuangan yang tepat.
Simak dan terapkan 3 cara berikut ini untuk menjaga keuangan kamu dari inflasi!

3 Tips Keuangan agar Terhindar dari Inflasi

Hindari utang

Ilustrasi terlilit utang. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
Kondisi kenaikan harga barang memperbesar pengeluaran seseorang. Karenanya, beban utang (mulai dari kartu kredit, cicilan kendaraan, cicilan rumah, dan lainnya) sangat perlu dihindari. Pencatatan keuangan dan budgeting di awal bulan sangat penting untuk menjaga cash flow.
Melansir Forbes, rasio yang baik dalam memiliki utang adalah tidak melebihi 36 persen dari penghasilan. Meski ini termasuk rasio yang aman, kamu sangat disarankan untuk tidak menambah utang, terutama untuk kebutuhan konsumtif.

Jaga dana darurat

Ilustrasi menyisihkan dana darurat. Foto: Melimey/Shutterstock
Menabung dana darurat merupakan cara konvensional dalam menghadapi inflasi. Masih dari Forbes, Matthew D. Grishman, Penasihat Kekayaan di Gebhardt Group Inc. mengatakan bahwa semakin besar dana darurat yang dimiliki, maka seseorang akan lebih siap dalam menghadapi inflasi.
Grishman mengatakan bahwa ada dua tujuan penting menabung dana darurat. Pertama, dana darurat bisa mempermudah pencairan uang saat uang menipis. Kedua, dapat menghindarkan penggunaan kartu kredit (atau jenis utang lain) saat pengeluaran membludak.
OJK sendiri menyarankan setiap orang yang single atau tidak punya tanggungan untuk menabung dana darurat sebanyak 3 hingga 6 kali pendapatan dan 6 hingga 12 kali untuk mereka yang sudah berkeluarga.

Pastikan melakukan investasi

Ilustrasi melakukan investasi. Foto: Worawee Meepian/Shutterstock
Setelah punya dana darurat, aspek penting lainnya yang perlu dimiliki saat memasuki masa inflasi adalah investasi. Hal ini agar nilai uang yang dimiliki tidak tergerus nilai inflasi yang cenderung meningkat setiap tahun. Para pemula perlu memulai investasi dengan mencari instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial masing-masing.
Saat melakukan investasi, cobalah memilih investasi dengan imbal hasil di atas inflasi (minimal 5 persen), memilih produk dengan return terprediksi untuk menjaga kestabilan keuangan, dan memperhatikan compounding effect agar bisa mengoptimalkan hasil investasi.
Jangan lupa, diversifikasi portofolio kamu di instrumen investasi seperti emas, saham, deposito, obligasi, reksa dana, valuta asing, atau cryptocurrency juga perlu dilakukan agar bisa menghadapi berbagai situasi keuangan di masa mendatang.
Salah satu aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah KoinWorks. Agar asetmu bisa berkembang, kamu bisa melakukan pendanaan pada KoinP2P, KoinRobo, KoinGold, atau Koinbond yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Sebagai produk andalan KoinWorks, KoinRobo menawarkan imbal hasil terprediksi dengan pilihan tenor pendanaan yang sesuai untuk tujuan keuangan jangka pendek. Dengan imbal hasil hingga 13 persen per tahun, produk ini sangat sesuai untuk investor pemula maupun investor dengan tingkat kesibukan tinggi karena pendanaan pada produk ini sangat mudah dan tidak memerlukan analisa.
Fitur auto rollover (principal only) di KoinWorks. Foto: dok. kumparan
Kelebihan lainnya dari KoinRobo adalah adanya diversifikasi otomatis pada beberapa produk pinjaman dalam 1 kali pendanaan sehingga dapat meminimalisir risiko gagal bayar, sebuah risiko yang biasa dihadapi saat melakukan pendanaan pada peer to peer lending.
Untuk mendapatkan compounding effect, KoinRobo menyediakan fitur auto rollover yang dapat kamu pilih untuk memutarkan modal dan imbal hasil yang telah kamu peroleh, atau hanya memutarkan kembali modal kamu untuk kemudian mencairkan imbal hasil yang bisa kamu gunakan sebagai dana operasional.
Sebagai gambaran, jika kamu memiliki dana Rp 50 juta, kamu bisa memilih KoinRobo Pro dengan tenor 1 bulan, dan imbal hasil 9 persen per tahun. Maka di bulan berikutnya, kamu akan mendapatkan imbal hasil sebesar Rp 375 ribu.
Kamu bisa memutarkan kembali uang sebesar Rp 50.375.000 agar mendapatkan compounding effect yang akan mengoptimalkan dana kamu dalam jangka panjang, atau kamu bisa memutarkan dana Rp 50 juta dan menggunakan imbal hasil Rp 375 ribu yang kamu dapatkan untuk kebutuhan konsumtif.
Namun jika kamu memiliki dana investasi yang kecil, tidak perlu kuatir, kamu tetap bisa melakukan pendanaan di KoinRobo mulai dari Rp 100 ribu. Strategi yang bisa kamu lakukan adalah mendanai rutin KoinRobo setiap bulan selama beberapa tahun dan gunakan fitur auto rollover agar dana yang kamu kumpulkan semakin besar.
Fitur auto rollover (principal dan interest) di KoinWorks. Foto: dok. kumparan
Sementara KoinP2P, yang merupakan produk utama KoinWorks, menawarkan imbal hasil lebih tinggi dari KoinRobo, hingga 18 persen dalam satu tahun. Dengan imbal hasil yang lebih tinggi, maka risiko juga lebih tinggi, sehingga produk ini lebih disarankan untuk investor dengan profil risiko moderate dan agresif agar aset lebih cepat berkembang.
Untuk investor dengan profil risiko konservatif, kamu bisa melakukan diversifikasi aset menggunakan KoinGold yang memungkinkan pengguna untuk berinvestasi pada emas digital mulai dari Rp 10.000 saja.
Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi pada Surat Berharga Negara melalui KoinBond. Ada 4 jenis surat berharga negara yang bisa kamu beli melalui aplikasi dengan sifat tradeable dan non-tradeable. Ada Saving Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Obligasi Ritel Indonesis (ORI), dan Sukuk Ritel (SR).
Dengan menggunakan keempat produk yang ditawarkan KoinWorks, kamu bisa membangun portofolio investasi untuk berbagai impian finansialmu. Seluruh produk dan kemudahannya ini bisa kamu nikmati dengan mengunduh KoinWorks melalui Play Store atau App Store. Aplikasi KoinWorks sangat mudah digunakan karena semua aset dan transaksi bisa dicek dalam satu dasbor saja.
Yuk, pakai KoinWorks sekarang! Jangan lupa gunakan kode promo KWKUMPARAN untuk mendapatkan tambahan rate sebesar 3 persen yang bisa kamu gunakan untuk pendanaan di KoinRobo dan gratis saldo pendanaan sebesar 350 ribu untuk mendanai KoinP2P.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan KoinWorks