Kendrick Lamar: Hip-Hop Seharusnya Dapat Pulitzer Prize sejak Dulu

30 Juni 2018 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendrick Lamar di Grammy Awards 2018 (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Kendrick Lamar di Grammy Awards 2018 (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi rapper pertama yang memenangkan sebuah penghargaan prestisius, tentu menjadi sesuatu yang sangat membanggakan. Itulah yang dialami oleh musisi asal Amerika Serikat, Kendrick Lamar, setelah dianugerahi Pulitzer Prize pada April lalu.
ADVERTISEMENT
Penghargaan yang diberikan untuk pencapaian pada bidang jurnalisme cetak, sastra, serta musik itu, untuk pertama kalinya memberikan penghargaan kepada musisi non-jazz dan klasikal sejak tahun 1917.
Setelah kemudian penghargaan itu diserahkan kepada Kendrick pada bulan Mei lalu, musisi yang juga pemenang kategori 'Best Rap Album' pada gelaran Grammy Award 2018 tersebut, kembali memberikan komentarnya mengenai penghargaan yang diterimanya. Dilansir NME via Vanity Fair, Lamar mengatakan bahwa hal tersebut seharusnya sudah terjadi kepada musik hip-hop sejak dulu.
Menurut Lamar, ia telah mendengar mengenai Pulitzer Prize sejak ia masih berada di bangku sekolah. Meski demikian, Lamar tidak pernah menyangka bahwa ia bisa menjadi bagian dari penghargaan tersebut.
"Ini adalah salah satu hal yang seharusnya sudah terjadi dengan (musik) hip-hop sejak dulu," tutur Lamar.
ADVERTISEMENT
"Butuh waktu yang lama untuk orang-orang mengakui (eksistensi) kami - orang-orang di luar komunitas dan kultur kami - untuk bisa melihat ini tak hanya sebagai lirik yang vokal, namun sebagai rasa sakit dan cerita dari kehidupan kami sebenarnya yang diabadikan ," lanjutnya Lamar.
Menurutnya, penghargaan tersebut tak hanya berpengaruh besar bagi dirinya sendiri, namun juga bagi musik hip-hop secara keseluruhan. Dari situ ia pun sadar bahwa orang-orang ternyata mendengarkan musik hip-hop secara lebih dalam dari apa yang ia sangka.
Kendrick Lamar memenangkan penghargaan tersebut atas album studio keempatnya yang bertajuk 'DAMN'. Album tersebut dianggap oleh Dewan Penilai mampu menyajikan "koleksi lagu virtuoso (berteknik tinggi) yang dipersatukan oleh keaslian vernakular dan dinamisme ritmis yang menawarkan berbagai sketsa berpengaruh yang menangkap kompleksitas kehidupan Afrika-Amerika modern".
ADVERTISEMENT