Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Kisah Inspiratif Alumni SMK: Dari Kelas ke Gaji Dua Digit
20 Januari 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menitAnggapan ini kemudian melabelkan lulusan SMK hanya akan bekerja di sektor-sektor tertentu dengan gaji yang pas-pasan. Eits, jangan salah!
Di luar sana, ternyata banyak kisah sukses yang justru datang dari lulusan SMK. Alumninya berhasil meraih karier gemilang, bahkan dengan gaji dua digit yang tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi.
Salah satunya adalah Yona Cornelya, alumni SMK PGRI 1 Kudus jurusan kecantikan, yang kini bekerja sebagai Educator Hair Colorist salah satu brand perawatan rambut asal Italia. Yona bertugas untuk memberikan pelatihan kepada para profesional tentang cara penggunaan brand yang dipakai untuk salon-salon di Indonesia.
Pengetahuan dan skill yang ia miliki saat ini, kata Yona, tidak lepas dari bekal yang didapat saat bersekolah di SMK.
“Yuna di sini sebagai technical educator. Yang ngajarin ke salon-salon tentang gimana cara pakai produk ini, tentang teknologinya, tentang fungsi, kegunaannya. Jadi Yuna setiap hari, setiap training itu ada presentasi, terus ngajarin praktiknya, itu bekal dari SMK semua kebanyakan,” ujarnya.
Perempuan berusia 19 tahun ini menuturkan, pembelajaran SMK membuatnya kini bisa meraih banyak peluang. SMK telah membekalinya ilmu dan keterampilan yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja.
“SMK itu lebih banyak praktik, dan itu yang membuat kami siap kerja. Dari kelas 10, kami sudah belajar teknik dasar kecantikan, bahkan sudah mulai praktik di lapangan. Di kelas 11, kami mulai magang dan terjun langsung ke salon. Semua itu sangat membantu saya ketika sudah terjun ke dunia kerja,” ujar Yona.
Selain itu, fasilitas yang tersedia di SMK juga sangat mendukung sesuai kebutuhan industri profesional.
"Alat-alat yang kami gunakan di SMK itu sudah canggih. Kami sudah dilatih dengan alat-alat yang digunakan di salon profesional," lanjut Yona.
Yona menambahkan, di SMK, selain diberikan keterampilan dan pengetahuan, juga diberi berkesempatan lebih banyak mengikuti pelatihan dan magang di salon-salon profesional. Hal ini memudahkannya mengaplikasikan ilmu yang didapat saat di sekolah.
“Kelas X sudah mulai pengenalan semua bidang, kemudian XI nya itu kan ada PKL. Nanti PKL-nya kita pilih mau di mana, di spa atau di make up, atau di salon rambut, kayak gitu,” ujarnya.
Peluang Karier Menanti Lulusan SMK
Yona juga mematahkan anggapan tentang lulusan SMK yang dianggap sebagai penyumbang pengangguran tertinggi. Lulus SMK pada 2022 lalu, Yona langsung bekerja dan tidak sempat merasakan menganggur.
Kesempatan pertama datang ketika sekolahnya mengirimkan dia mengikuti pelatihan di sebuah salon di Solo.
“Jadi sehabis lulus sekolah itu langsung kerja di salon itu si Solo. Kurang lebih enam bulan, baru Yona dapat tawaran di Jakarta ini, masih di bidang rambut juga,” katanya.
Yona tak sendiri, kebanyakan teman-teman angkatannya juga mendapatkan kesempatan untuk langsung disalurkan kerja di beberapa tempat.
“Banyak, jadi temen-temen Yona juga banyak yang bekerja di salon di Yogyakarta, Semarang, bahkan di luar negeri juga ada,” ujarnya.
Karenanya, Yona berpesan kepada adik-adik yang masih ragu bersekolah di SMK, pilihan sekolah kejuruan bisa membuka banyak peluang jika dimanfaatkan dengan baik.
Begitu juga, untuk adik-adik yang masih berstatus sebagai siswa SMK, Yona juga menekankan pentingnya semangat belajar dan terus mengasah keterampilan.
“Di SMK, kita bukan hanya diajarkan teori, tapi juga keterampilan yang langsung bisa dipraktikkan. Jadi, manfaatkan semua kesempatan yang ada, baik itu pelatihan, magang, maupun pengalaman di lapangan,” ujarnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio
Live Update