Kolaborasi sama Brand Lokal, Bottlesmoker Buat Musik dari Sneakers
ADVERTISEMENT
Bukan hal yang asing bagi Bottlesmoker untuk membuat bebunyian dari tanaman, sayuran, sampai buah-buahan. Namun kali ini, Angkuy dan Nobie menciptakan musik dari benda mati yaitu sneakers.
ADVERTISEMENT
Yap, musik tersebut adalah hasil kolaborasi mereka sama brand lokal asal Bandung, Geoff Max. Ide ini awalnya dimulai pada Agustus dan dikerjakan selama 11 hari, sampai akhirnya dirilis di Instagram @bottlesmoker beberapa waktu lalu.
"Emang Geoff Max udah tahu kami sering bikin musik dari benda-benda sekitar. Mereka pengin dieksplorasi gedung sama sepatunya. Waktu itu kami ambil suara sekitar 55 sample yang dikumpulin. Kami datang ke gudang (Geoff Max) seharian, bikin musik semingguan, dan videonya tiga hari," kata Angkuy kepada kumparan.
Selama proses pengerjaannya, Bottlesmoker harus membuat komponen elektronik baru untuk merekam getaran dari sneakers dan benda-benda mati lainnya.
Getaran tersebut lalu diolah menjadi bunyi yang berbeda-beda.
"Jadi saat kami menempelkan mic khusus di meja, ketika ditepuk dengan ditendang (hasil) getarannya berbeda. Kami program, misalnya pas ditepuk bunyi piano dan ditendang jadi perkusi," jelas dia.
Hal ini merupakan sebuah tantangan karena alat tersebut diciptakan sendiri oleh Bottlesmoker.
ADVERTISEMENT
"Alat itu baru kami miliki. Jadi kadang setelah di-set A, ketika dipegang jadi B. Itu masih tahap pengembangan," lanjut Angkuy.
Enggak cuma itu, band yang baru melepas single berjudul Tortuga ini juga harus mengaransemen bunyi roda, pintu, sampai rak sneakers menjadi sebuah musik yang harmonis, dan bukan sekadar eksperimental.
Selain kolaborasi ini, Bottlesmoker dan Geoff Max juga bekerja sama dalam konser antarkota bertajuk Plantasia. Konser tersebut khusus digelar untuk tanaman dan enggak boleh dihadiri oleh manusia.
"Selanjutnya nanti bakal dibikin seri sepatu yang Plantasia. Tapi kemungkinan tidak dalam waktu dekat, sih," kata Angkuy.
Bottlesmoker kenalkan musik elektronik dengan cara berbeda
Membuat musik dengan cara berbeda menjadi ciri khas Bottlesmoker yang telah dilakukan sejak 2015. Mereka pengin memberikan referensi ke publik soal musik elektronik yang juga bisa diciptakan dari benda-benda di sekitar.
ADVERTISEMENT
"Dulu electronic music punya stigma hanya untuk pesta di club dan lain-lain. Kami pengin kasih referensi electronic music, tuh, bisa di luar itu," ucap Angkuy.
Duo elektronik yang aktif sejak 2005 ini juga pernah menciptakan musik dari benda-benda di kamar, sampai bikin lagu dari suara lalu lintas dan musik di taman kota di penjuru Asia Tenggara.