LTMPT Pastikan Edaran Sistem Penilaian UTBK adalah Hoaks

Hoaks sistem penilaian UTBK 2020 dok LTMPT

Ada sejumlah hoaks beredar menjelang penyelenggaraan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020. Salah satunya, soal sistem penilaian UTBK.

Dari edaran yang tersebar, disebut penilaian UTBK 2020 akan dilakukan berdasarkan hasil jawaban seluruh peserta. Nilai akhir akan memperhitungkan jumlah soal yang bisa dijawab pada kategori soal sulit, sedang, dan mudah.

Tertulis juga bahwa tiap soal yang tidak dijawab akan diberi nilai nol, jawaban salah dikenakan pengurangan poin berdasarkan tingkat kesulitan, dan jawaban benar dikenakan penambahan poin berdasarkan tingkat kesulitan.

Namun, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah memastikan bahwa informasi ini bohong alias hoaks. Kepastian ini disampaikan lewat laman https://ltmpt.ac.id/.

Ilustrasi hoaks Foto: Shutterstock

UTBK 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini peserta hanya bisa mengikuti sebanyak satu kali. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi LTMPT dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, tidak ada perbedaan signifikan antara hasil pertama dan ke-2.

Selain itu, Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengatakan, tahun ini pihaknya membuka kesempatan kepada pelajar untuk mengambil tes campuran di UTBK.

Misalnya siswa dari jurusan IPA mau mengambil program studi IPS, maka bisa mengambil tes campuran. Untuk tes enggak ada perbedaan antara Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Namun yang membedakan pada TKA untuk tes campuran yaitu, mengambil TPS dulu, lalu mengikuti TKA Saintek dan TKA Soshum.

Sementara, untuk jadwal UTBK 2020 adalah sebagai berikut:

Registrasi akun LTMPT: 7 Februari - 5 April 2020

Pendaftaran UTBK: 30 Maret - 11 April 2020

Pelaksanaan UTBK: 20-26 April 2020

Pengumuman Hasil UTBK: 12 Mei 2020 pukul 17.00 WIB

Sementara, biaya yang ditanggung peserta untuk mengikuti UTBK yakni, Rp 200 ribu untuk kelompok ujian Saintek atau Soshum, dan Rp 300 ribu untuk kelompok ujian Campuran.