Masih Kelas 1 SMA, Pelajar Ini Sudah Punya Bisnis Fashion Beromzet Ratusan Juta

29 September 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenalan sama Zia, Pelajar SMA yang Punya Bisnis Fashion Beromzet Ratusan Juta dok Instagram Labitta The Label
zoom-in-whitePerbesar
Kenalan sama Zia, Pelajar SMA yang Punya Bisnis Fashion Beromzet Ratusan Juta dok Instagram Labitta The Label
ADVERTISEMENT
Siapa saja bisa memulai bisnis sejak usia belia. Salah satunya seperti Andi Azlia Shabirah Labitta Sinjaya alias Zia, pelajar kelas 10 SMA yang sudah memiliki bisnis fashion beromzet ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Lewat brand lokal miliknya bernama Labitta The Label yang dimulai sejak Mei 2020, pelajar berusia 15 tahun itu mengkreasikan kain tenun khas Makassar yakni Lagosi, dengan gaya kontemporer yang sesuai dengan generasi milenial.

Alasan Pilih Kain Tenun Tradisional untuk Bisnis Fashion-nya

Bukan tanpa alasan, Lagosi dipilih karena ingin melestarikan kain tradisional khas tempat kelahiran keluarga ayahnya. Selain itu, sebagai generasi muda ia merasa punya kewajiban untuk melestarikan budaya dengan karya, agar tetap bersinar.
Seperti penggunaan kata 'Labitta' yang artinya 'Bulan bersinar'.
Lagosi memang sudah lumayan banyak dipakai orang, namun tak banyak yang familiar dengan namanya. Hanya dipakai dengan model tradisional seperti sarung dan baju bodo. Aku ingin Lagosi lebih dikenal dengan cara memodelkan kain tersebut agar lebih modern,” kata Zia yang sudah suka fashion sejak SD itu, dikutip dari laman resmi Sekolah Cikal.
ADVERTISEMENT
Dengan desain kekinian, Labitta The Label menyasar kalangan muda dan ibu-ibu sosialita.
Tidak tanggung-tanggung, ia mengaku hingga kini sudah menjual lebih dari 500 produk dengan omzet ratusan juta rupiah. Produknya berkisar dari Rp 700 ribu sampai Rp 1,2 juta.
Bagi Zia, menjalankan bisnis sambil tetap fokus ke pendidikan bisa dilakukan karena memiliki support system yang selalu memberi semangat.
“Aku selalu memiliki waktu 24 jam. Dari 24 jam itu aku berusaha untuk mengaturnya dengan baik, khusus waktu kerja, waktu luang bagi diri sendiri, dan sekolah. Aku selalu berusaha untuk mengingat kembali dan bertanya pada diri sendiri mengapa aku memulainya hingga sejauh ini, kalau lagi kehilangan semangat atau inspirasi,” tutupnya.
ADVERTISEMENT