Mengenal Testophobia, Rasa Takut Berlebihan Saat Ujian

9 Maret 2022 14:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak takut hadapi ujian Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak takut hadapi ujian Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebentar lagi, para siswa akan menghadapi berbagai ujian. Baik ujian sekolah hingga ujian masuk perguruan tinggi. Semua ujian ini akan berlangsung dalam rentan waktu yang berdekatan.
ADVERTISEMENT
Ujian ini sendiri menjadi satu hal yang menakutkan bagi sebagian besar para pelajar bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Enggak sedikit dari siswa yang mengalami gejala kecemasan saat akan ujian.
Nah, kira-kira kamu pernah enggak, saat akan ujian muncul gejala seperti jantung berdebar-debar, mual, kepala mulai pusing, sesak napas, atau bahkan sampai pingsan? Itu merupakan tanda-tanda dari testophobia.

Apa sih testophobia itu?

Testophobia
Dilansir Ruangguru, testophobia merupakan rasa takut terhadap ujian atau evaluasi secara terus-menerus. Rasa takut ini bisa muncul seperti rasa cemas atau bahkan sampai ada yang takut untuk masuk ke ruangan ujian.
Testophobia ini merupakan fobia dengan jenis situasional yang berkaitan dengan pengalaman negatif. Seperti pengalaman buruk atau traumatis.
ADVERTISEMENT
Ada dua faktor yang menjadi penyebab dari munculnya gejala di fobia ini. Pertama, berasal dari faktor genetika atau menurun dari orang tua. Selain itu, faktor kedua adalah karena faktor lingkungan sosial.
Faktor dari lingkungan sosial ini bentuknya bermacam-macam. Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pendidikan yang ideal dan apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh seorang anak.
Banyak ditemui ketika orang tua atau keluarga yang memiliki harapan sangat besar kepada seorang anak ketika sedang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian. Seperti mendapatkan nilai tinggi, pamer ranking anak saat kumpul keluarga, atau membandingkan nilai anak dengan anak lainnya.
Tanpa disadari, pengalaman seperti ini menjadi sebuah rekaman yang sangat jelas di ingatan sang anak dan menjadikannya cemas atau pun gelisah ketika akan menghdapai ujian. Alasannya karena takut mengecewakan orang-orang yang sudah menaruhkan harapan yang cukup besar padanya.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, anak-anak ini ketika menghadapi ujian bukanlah muncul rasa ingin tahu sejauh mana pengetahuan yang ia kuasai dari hasil pembelajarannya selama ini. Melainkan hanya berharap bisa mendapatkan nilai terbaik yang sesuai harapan.
Terus bagaimana kalau enggak mendapatkan yang sesuai dengan harapan? Anak ini mungkin bisa menjadi memiliki rasa percaya diri yang rendah, rasa malas yang semakin bertambah, atau bahkan mengalami depresi sehingga muncul rasa ingin untuk bunuh diri.
ilustrasi depresi: dok Irfan Adi Saputra/kumparan

Cara atasi Testophobia

Untuk menyembuhkan diri dari fobia ini sebetulnya cukup mudah. Asalkan kamu ada keinginan untuk buka pikiran dan melebarkan cara pandang tentang belajar dan juga pendidikan yang ideal, kamu dapat mengatasi fobia akan ujian.
Bukan hanya itu, harus ada kerja sama antara orang tua, lingkungan sosial, dan juga pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
Kamu juga harus mengetahui bahwa pendidikan itu adalah hak dari semua manusia dan belajar merupakan sebuah kebutuhan.
Saat ini, orang yang keren dan punya daya tarik cukup besar adalah orang yang punya pengetahuan cukup luas, punya imajinasi tinggi, dan punya keahlian khusus.
Orang-orang yang memiliki pengetahuan lulus selalu tahu bagaimana cara mereka harus bersikap, berbicara dengan orang-orang yang berbeda-beda latar belakangnya, dan mampu untuk membaca peluang. Begitu juga dengan orang yang punya keahlian khusus.
Jadi, kamu harus paham kalau belajar itu adalah kebutuhan. Saat ini, bukan lagi sebagai tuntutan dari orang tua yang mengharapkan kamu untuk dapat nilai tinggi di semua mata pelajaran.
Belajar itu tentang kamu dan pengetahuan terhadap realitas kehidupan sehari-hari. Kalau kamu paham dan senang, urusan nilai bukan lagi menjadi yang paling dipusingkan saat ujian. Karena yang ada di kepalamu adalah rasa ingin tahu tentang sejauh mana kamu paham dan menguasai pelajaran yang kamu senangi.
ADVERTISEMENT
Laporan Afifa Inak