coca-cola sampah plastik webinar 3.jpg

Menyimak Kolaborasi 3 Start Up Pengolah Sampah

23 November 2020 17:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah dok YouTube kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah dok YouTube kumparan
ADVERTISEMENT
Demi mewujudkan komitmen World Without Waste, Coca-Cola melalui Coca-Cola Foundation Indonesia bersama Ancora Foundation mengambil langkah pasti dalam melanjutkan gerakan Plastic Reborn 2.0 sejak Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo menjelaskan, Coca-Cola memiliki kepedulian dan urgensi tinggi bagi Indonesia dengan tujuan besar di 2030 dapat mengumpulkan dan mendaur ulang 100 persen botol kemasan, atau sampah kemasan plastik yang diproduksi.
“Data menunjukkan total sampah Indonesia per tahun kurang lebih 7 juta ton. Dari situ 61 persennya tidak dikumpulkan karena berbagai hal. Kami lihat Plastic Reborn punya peran penting, yaitu kami ingin mendorong pengumpulan yang lebih baik,” jelasnya dalam webinar bertajuk Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah.
Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo dok YouTube kumparan
Coca-Cola memiliki tiga pilar utama dalam melakukan kegiatannya, yaitu Design, Collection, dan Partnership. Dari segi desain, di Indonesia kami telah melakukan definisi ulang terkait kemasan dengan mengurangi 10 ribu ton pemakaian bahan baku dari virgin plastic dalam delapan tahun terakhir, akan mengganti plastik kemasan berwarna menjadi plastik bening, hingga di sisi pengumpulan sampah yang mendorong berbagai pihak untuk berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
“Di sini kami melihat potensi anak muda luar biasa. Mereka semangat, kreatif, dan punya kepedulian sosial yang tinggi. Jadi bagaimana kami bisa memfasilitasi mereka dan dibentuk menjadi sesuatu yang nyata. Di Plastic Reborn 2.0 ini kami bekerja sama dengan tiga start up yang dalam setahun terakhir berhasil menunjukkan peningkatan,” tambah Triyono.
Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah dok YouTube kumparan
Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie menjelaskan, Plastic Reborn 2.0 mendorong anak-anak muda yang ikut mengambil bagian dalam mengumpulkan plastik pasca konsumsi, untuk bisa dikembangkan lebih lanjut supaya pengumpulan sampah di Indonesia bisa lebih dikembangkan.
“Kami lakukan semacam kolaborasi dan identifikasi teman-teman di luar sana yang punya gerakan menarik. Kami mencari teman-teman yang menggunakan teknologi, apa yang mereka lakukan, teknologinya dipakai di bagian mana, dikembangkannya di sebelah mana, dan bagaimana bisa membantu pengumpulan (sampah),” terangnya.
Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie dok YouTube kumparan
Gerakan ini bertujuan mengajak dan membina talenta-talenta muda penggiat sampah Indonesia, untuk berkolaborasi menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan yang berorientasi pada penggunaan teknologi, dengan pendekatan akselerasi bisnis berbasis limbah.
ADVERTISEMENT
Plastic Reborn 2.0 juga dijalankan dengan prinsip utama untuk mendukung kolaborasi para anak muda penggiat sampah, agar menghasilkan sistem persampahan dan daur ulang yang lebih baik.
Gerakan ini terdiri dari fungsi, yaitu Engage untuk mengidentifikasi berbagai potensi bisnis, sebagai landasan dari pembelajaran yang diperoleh di fase Plastic Reborn 1.0, Nurture untuk menghasilkan ide bisnis yang paling kuat dan mengaplikasikannya ke dalam model bisnis yang saat ini dengan praktik terbaik, serta Advance untuk memperkenalkan dan menghubungkan peserta dengan pemangku kepentingan bisnis yang relevan.
Plastic Reborn 2.0 merupakan program yang memberikan grant, in-depth mentoring, serta kesempatan kolaborasi untuk menciptakan marketplace dalam sistem persampahan dan daur ulang di Indonesia.
Gerakan ini memberikan hibah (grant) kepada tiga startup terpilih sebesar total USD 250 ribu atau setara Rp 3,6 miliar yang akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan serta mengembangkan model bisnis dalam hal sistem pengumpulan dan pemrosesan limbah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, program ini juga memfasilitasi para startup untuk mengikuti akselerasi bisnis melalui kegiatan lokakarya dan bimbingan dari para mentor profesional, serta mengembangkan jaringan bisnis mereka melalui Coca-Cola Foundation Indonesia dan Ancora Foundation.
Plastic Reborn 2.0 telah memberikan pendampingan kepada dua startup asal Sulawesi Selatan MallSampah dan Clean Up Indonesia, serta Gringgo asal Bali dalam mengakselerasi bisnis mereka dengan memperkuat kapasitas usaha, serta menghasilkan berbagai pencapaian di bidang pengelolaan dan daur ulang sampah.
Ketiganya menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan plastik pasca konsumsi, yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan cara menuju ekosistem ekonomi sirkular, berdasarkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kolaborasi ketiganya menghasilkan berbagai pencapaian. Salah satunya ada MallSampah dan Clean Up yang melahirkan inovasi ‘Mixed Waste’, sebuah layanan pengelolaan sampah terintegrasi yang berbasis teknologi dan hadir pada aplikasi MallSampah.
ADVERTISEMENT
Fitur ini menargetkan area komersil dan mencoba meresidu sampah sebelum ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Mixed Waste memungkinkan bisnis dan penyelenggara event penghasil sampah, untuk mendapatkan dua layanan sekaligus secara terintegrasi, yaitu layanan pengelolaan material sampah daur ulang oleh MallSampah dan layanan pengangkutan sampah secara legal ke TPA oleh Clean Up.
Dengan layanan fitur Mixed Waste, diharapkan dapat membantu baik pelaku usaha maupun masyarakat pada umumnya dalam pengelolaan sampah dengan lebih baik dan bertanggung jawab.
“Pada dasarnya tugas besar kami di Clean Up adalah efektivitas pengangkutan sampah. Dengan dukungan Plastic Reborn 2.0, kami diberi peluang untuk kolaborasi dengan MallSampah. Pada akhirnya dapat membantu memperkenalkan Clean Up sebagai public waste collector di beberapa kota yang sudah ada aplikasi MallSampah,” terang Founder & General Manager Clean Up Iqra Putra Sanur.
Founder & General Manager Clean Up Iqra Putra Sanur dok YouTube kumparan
Ide Mixed Waste ini muncul dari pelanggan MallSampah yang membutuhkan pengangkutan sampah selain sampah daur ulang. Di sini Clean Up berperan melalui mitranya yang mengambil sampah ke rumah-rumah, yang belum bisa dilayani oleh MallSampah.
ADVERTISEMENT
Pelanggan layanan fitur Mixed Waste akan mendapatkan laporan terperinci di dashboard yang memuat jadwal pembuangan, berat sampah yang dihasilkan, jumlah yang didaur ulang, riwayat transaksi, serta akses laporan keberlanjutan sampah dari pelanggan.
Alhasil di bidang kapasitas usaha, MallSampah mengalami peningkatan pengguna aktif sebanyak 5 ribu pelanggan, dan pengguna aplikasi mobile sebanyak 20 ribu orang, dengan lebih dari 200 mitra pengumpul sampah yang mendukung operasional perusahaan secara luas di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kota Parepare.
“Di Plastic Reborn 2.0 kami dilatih bagaimana bisnis startup bisa bertumbuh baik. Di MallSampah kami punya dua ribu user sebelum gabung. Setelah gabung sampai sekarang sudah ada 20 ribu download di Android dan iOS,” kata Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra.
Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra dok YouTube kumparan
Sama dengan MallSampah, Clean Up Indonesia juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100 persen, yang tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Gowa namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan
ADVERTISEMENT
Selain Mixed Waste, ada pula kolaborasi Clean Up Indonesia dan startup asal Bali Gringgo yang mengembangkan Smart Waste Platform (SWAP). Platform online ini dapat membantu menciptakan transparansi dan efektivitas yang lebih baik bagi para pekerja sampah.
Melalui SWAP, Gringgo dan Clean Up Indonesia membangun standarisasi lebih tinggi untuk jasa pengangkutan sampah, yang dikompilasikan di Cloud dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Tujuannya untuk memprediksi kapasitas sampah yang dihasilkan, sehingga mitra Clean Up tahu berapa orang yang harus turun ke rumah-rumah.
Oleh karena itu, pengembangan fitur SWAP didasarkan kepada kebutuhan di lapangan. Misal saat hendak menangani satu perumahan baru, Clean Up sudah tahu kebutuhan dan kapasitasnya, jadi bisa mengefisiensi pengeluaran.
Pemanfaatan dari SWAP ini juga dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan transparansi data, hingga nantinya punya standard collection dalam pengelolaan sampah.
ADVERTISEMENT
“Gringgo fokus di teknologi dan bagaimana teknologi bisa membantu improve. Jadi dengan Clean Up kami melihat kebutuhan mereka apa, dan bagaimana bisa mengembangkan sesuatu yang memudahkan mereka. Sebenarnya seru, sih, dengan Plastic Reborn 2.0 ini ada kesempatan kolaborasi,” kata CEO & Co-Founder Gringgo, Febriadi Pratama.
CEO & Co-Founder Gringgo, Febriadi Pratama. dok YOuTube kumparan
Inovasi ini juga telah membantu Gringgo memperluas operasional bisnis melalui pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selain peningkatan kapasitas usaha, ada juga peningkatan kemampuan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi atau PET (Polyethylene Terephthalate) dengan jumlah total sebanyak 282 ton atau rata-rata peningkatan sebesar 24 persen, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk proses daur ulang.
Sementara itu, sampah yang berhasil dikelola secara keseluruhan (organik dan anorganik) mencapai 464 persen. Hal ini menunjukkan program Plastic Reborn 2.0 mampu mendorong generasi muda untuk berkolaborasi mencari solusi untuk ekosistem pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi para talenta muda tersebut juga membuktikan bahwa teknologi mampu mendukung pengembangan, serta memperkuat kapasitas usaha dari para startup di bisnis pengelolaan dan daur ulang sampah.
Selain itu, membuktikan juga bahwa beragamnya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sebagian di antaranya masih memiliki nilai ekonomis. Sehingga bisnis dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkular dapat terus berkembang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten