Milenial, Generasi Tak Beruntung Terdampak Krisis Keuangan Global

23 November 2017 17:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Milenial cenderung kritis dalam berpikir (Foto: flickr/@ITUPictures)
zoom-in-whitePerbesar
Milenial cenderung kritis dalam berpikir (Foto: flickr/@ITUPictures)
ADVERTISEMENT
Menjadi orang kaya tentu impian setiap orang, termasuk mereka yang disebut generasi milenial. Namun ada kabar kurang baik terkait peluang seorang milenial untuk menjadi jutawan.
ADVERTISEMENT
Hasil riset Credit Suisse Research Institute dalam laporan Global Wealth Report 2017, menyebut milenial sebagai generasi kurang beruntung karena menghadapi masa yang sulit serta kondisi pasar yang buruk saat mulai beranjak dewasa.
Kondisi tersebut dinilai berpotensi besar membatasi peluang milenial untuk meningkatkan kekayaan mereka.
"Generasi ini tidak hanya terpukul kerugian modal akibat krisis keuangan global, namun juga menghadapi langsung masalah pengangguran yang timbul setelah krisis," demikian dikutip dari laporan tersebut.
Krisis satu dekade lalu memang sangat berdampak pada perekonomian global. Tak hanya negara berkembang, negara maju pun harus menerima kenyataan soal masalah ketimpangan dan pengangguran.
Persoalan lain yang dihadapi milenial adalah meningkatnya ketidaksetaraan pendapatan, harga properti terus naik, peraturan hipotik yang lebih ketat di beberapa negara, dan kenaikan utang mahasiswa yang cukup besar. Milenial juga dinilai cenderung terbatas untuk mengakses dana pensiun daripada para pendahulunya.
ADVERTISEMENT
Dampak krisis keuangan global dan isu lain yang dihadapi milenial misalnya terlihat dari data terbaru AS yang menunjukkan rata-rata kekayaan orang berusia 30-39 tahun hanya 72.400 dolar AS pada tahun 2017. Jumlah itu 46% di bawah kekayaan mereka yang tahun 2017 berusia 40-49 tahun (134.800 dolar AS).
"Data ini mengisyaratkan, milenial berada di posisi awal yang tidak menguntungkan membuat mereka lebih berhati-hati terhadap utang daripada generasi sebelumnya."
Di sisi lain, sebagian kecil milenial memang telah makmur meskipun menghadapi kesulitan, seperti diperlihatkan milenial di Tiongkok dan juga sejumlah pasar negara berkembang lainnya. Selain itu, baru-baru ini juga ada kenaikan mutlak dalam jumlah miliarder muda.
Akan tetapi, riset Credit Suisse Research Institute secara global menunjukkan jika milenial tak hanya akan mengalami tantangan lebih besar dalam membangun kekayaan mereka di masa depan, namun juga terus menghadapi ketidaksetaraan kekayaan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT