Milenial Pilih Traveling untuk Hilangkan Stres

Ilustrasi Generasi Milenial Traveling (Foto: Unsplash)

Generasi milenial punya caranya sendiri dalam menikmati hidup. Enggak sedikit dari mereka yang percaya bahwa hidup ini cuma sekali, so dont worry be happy.

Tapi, bukan berarti generasi milenial enggak pernah dilanda stres dan galau. Sebuah studi yang dirilis pada Mei lalu oleh Mental Health Foundation melaporkan, milenial lebih mudah merasa stres di tempat kerja dibanding baby boomer.

Sekitar 34 persen dari milenial juga mengaku tekanan di tempat kerja menurunkan produktivitas. Sedangkan cuma 14 persen yang nyaman membicarakan soal masalahnya kepada atasan atau rekan kerja.

Meski begitu, milenial punya caranya sendiri dalam mengatasi stres. Nyatanya, mereka lebih memilih untuk jalan-jalan alias traveling, daripada menghabiskan uang untuk membeli barang mewah.

Dikutip dari laman Forbes, sebanyak 80 persen milenial mau meninggalkan layanan streaming film, 77 persennya bersedia enggak jajan es kopi susu, dan 60 persen di antaranya rela diet karbo, hanya demi jalan-jalan. Survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan travel bernama Contiki ini juga melaporkan, sebanyak 83 persen milenial traveling sebanyak satu sampai lima kali dalam setahun.

Riset dari Asosiasi Psikologi Amerika (APA) menambahkan, bepergian dan mengunjungi tempat baru memang dapat membantu seseorang untuk mengatasi stres dengan lebih mudah.

"Hal ini karena traveling dapat membebaskanmu dari situasi tertekan, memberikanmu waktu untuk santai, menambah perspektif, dan supaya bisa kembali fokus kepada diri sendiri," terang APA, dilansir Elite Daily.

Nah, traveling juga menjadi solusi buat Vei yang sedang dilandau kegalauan. Vei memutuskan untuk terbang ke Singapura, dan menjelajahi Negeri Singa itu bersama Salma, sahabatnya.

Bagaimana keseruan Vei dan Salma jalan-jalan di Singapura? Langsung saja tonton di webseries persembahan kumparan dan Singapore Tourism Board, 'Mereka yang Hidupkan Mimpi', di bawah ini.