Omzet Sudah Miliaran, Apakah UMKM Bruule Siap Melantai di Bursa Saham?

2 Maret 2021 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder Bruule Sarila Mauriza Danubrata dan Co-Founder Tashya Arashya dok kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Founder Bruule Sarila Mauriza Danubrata dan Co-Founder Tashya Arashya dok kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak didirikan pada Maret 2020, UMKM Bruule terus bertumbuh sampai meraup omzet miliaran.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Founder Bruule Sarila Mauriza Danubrata mengaku per bulan bisa meraup omzet sampai Rp 1,4 miliar. Angka tersebut sempat melonjak hingga Rp 1,8 miliar setelah merilis Bruule Bomb yang berkolaborasi dengan Nagita Slavina.
Pada Desember 2020, Bruule telah mendirikan gerai fisik pertama di salah satu mal di Jakarta dan kini memiliki cabang di 15 kota.
Lantas, apakah kini Bruule siap melantai di bursa saham?
"Impian pasti ada. Insha Allah, doain aja. Semoga bisa sampai ke situ," jawab Sarila dalam UMKM Series Online Class episode perdana bertajuk Meracik Resep Keluarga Jadi Bisnis.
"Semakin besar, semakin bisa bantuk banyak orang, semakin berguna menciptakan pekerjaan. Itu pasti impian kami," lanjutnya.

Tren Investasi Saham di Kalangan Milenial Bisa Dukung UMKM yang Mulai Melantai di Bursa

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor di pasar modal Tanah Air tumbuh signifikan dalam lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Saat ini jumlahnya mencapai 2,2 juta investor, dengan 60 persennya merupakan generasi milenial. Bahkan, jumlah investor milenial ini terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Pandemi COVID-19 juga enggak menyurutkan minat milenial buat bermain saham. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor pasar modal di Indonesia hingga November 2020 mengalami kenaikan sebesar 42 persen.
Per 19 November 2020 jumlah investor pasar modal sudah tercatat sebanyak 3,53 juta atau naik jika dibandingkan SID (Single Investor Identification) per 31 Desember 2019 sebanyak 2,48 juta.
Peningkatan di masa pandemi ini justru didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun atau kalangan milenial.
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Salah satu sosok milenial dan influencer yang bermain saham adalah Arief Muhammad. Bukan saham perusahaan global yang sudah besar, dia justru membeli dari salah satu UMKM kuliner milik anak muda Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sebelum chip in di sebuah perusahaan, tentu banyak sekali pertimbangan dan risetnya, karna ini merupakan komitmen jangka panjang. Seru juga bisa ada UMKM yang naik kelas go public," tulisnya di Instagram @ariefmuhammad.
Sebab, dengan banyaknya UMKM yang berani melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), dan didukung meningkatnya tren milenial yang tertarik investasi, dapat semakin mendorong pertumbuhan usaha-usaha lokal.