Pelajar SMA Ciptakan Aplikasi Kesehatan Mental untuk Kurangi Risiko Depresi

29 Desember 2020 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Plong karya pelajar SMA dok Disdik Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Plong karya pelajar SMA dok Disdik Jabar
ADVERTISEMENT
Pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menciptakan aplikasi kesehatan mental yang dapat membantu mengurangi risiko depresi.
ADVERTISEMENT
Aplikasi tersebut diberi nama Plong, dan dibuat oleh Farhan (17) serta Ananda (17).
Ananda mengatakan aplikasi tersebut hadir setelah melihat salah satu teman sekolahnya mengidap gangguan mental, sehingga sulit untuk melakukan komunikasi.
"Kami memunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis Android dan iOS," ujar dia, dilansir laman resmi Disdik Jabar.
Selain itu, mereka juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa kesehatan mental penting dan mempengaruhi kualitas kehidupan.
"Kalau kita merasa senang, pasti menjalani hidup juga akan senang. Jadi, kita juga bisa lebih produktif," tambahnya.

Tantangan Mengembangkan Aplikasi Plong di Tengah Pandemi COVID-19

Farhan (17) serta Ananda (17) pencipta aplikasi Plong dok Disdik Jabar
Ananda mengaku awalnya kesulitan untuk membuat aplikasi tersebut, karena harus belajar online dan tidak bisa bertemu langsung.
ADVERTISEMENT
Maka itu proses pembuatannya memakan waktu tiga bulan sejak Juli 2020. Mereka membutuhkan waktu untuk membuat konsep, hingga menerjemahkannya ke bentuk visual.
Ananda dan Farhan juga berbagi tugas. Jika Farhan fokus pada pengembangan aplikasi, mulai dari desain, isi konten, dan sistem operasi, maka Ananda bertugas di bidang promosi produk, membuat konten, dan menentukan segmen pasar.
Aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur, seperti konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur, serta artikel kesehatan mental.
Pada fitur konseling misalnya, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dari profesional dengan harga lebih murah. Konseling melalui Plong diterapkan melalui sistem paket dengan durasi 45 menit setiap pertemuan.
"Ada paket perkenalan, paket lega, paket tenteram, dan paket bahagia. Mulai dari Rp 50 ribu- Rp 500 ribu," jelas Farhan.
Farhan (17) serta Ananda (17) pencipta aplikasi Plong dok Disdik Jabar
Sekarang Plong memasuki tahap penyempurnaan untuk bisa digunakan masyarakat menggunakan Android, serta diakses di mana pun dan kapan pun.
ADVERTISEMENT
"Hanya dalam satu genggaman tangan, kamu dapat mengubah hidup menjadi lebih baik. Masuk plong, keluar ngeplong," begitu motto aplikasinya.
Akan ada juga pemutakhiran aplikasi agar fitur dan fungsinya bisa lebih beragam. Salah satunya, akan ditambah fitur mood tracker.
Pihak sekolah memberikan dukungan penuh lewat kerja sama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Selain itu, Plong tidak hanya menjadi pembuktian inovasi pelajar di tengah pandemi COVID-19. Tapi juga mengantarkan mereka meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 di bidang game dan aplikasi.