Penjelasan soal Video Viral Polisi 'Pilih Kasih' saat Razia

27 Juli 2017 14:55 WIB
Beberapa polisi tengah melakukan razia kendaraan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa polisi tengah melakukan razia kendaraan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini sebuah video ramai diperbincangkan netizen karena menganggap polisi piih kasih dalam menindak pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah tersebut terlihat seorang pengendara sepeda motor beratribut militer melintas di fly over yang dilarang untuk dilewati sepeda motor. Pengendara tersebut dengan 'santai' melintas dan melewati para petugas polantas tanpa kena tilang.
Video itu kemudian juga dimuat di @polantasindonesia, akun Instagram dengan deskripsi "media untuk berbagi informasi tentang pelaksanaan tugas Polri pada umumnya dan polantas pada khususnya".
Admin @polantasindonesia kemudian memberikan penjelasan atas video itu. "Banyak message yang masuk, dimintai pendapatnya tentang video ini, baiklah akan kami coba jawab berdasarkan pengalaman kami di lapangan," tulisnya.
Razia polisi. (Foto: Instagram/@polantasindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Razia polisi. (Foto: Instagram/@polantasindonesia)
Dijelaskan, dalam menjalankan tugas razia terkadang ada beberapa masalah yang dihadapi. Misalnya saja para polisi bertemu dengan anggota TNI atau polisi lain yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Polisi tidak bisa menilang anggota TNI tersebut karena bukan ranah mereka. Anggota TNI itu hanya bisa ditindak oleh Polisi Militer (PM). Begitu juga dengan polisi yang melanggar lalu lintas, tidak bisa ditilang oleh sesama polisi yang bertugas. Polisi yang melanggar itu hanya bisa ditindak oleh Provost Polri.
"Sebenarnya ketika ada kegiatan razia/penindakan di jalan raya terkait pelanggaran lalu lintas, memang sebaiknya melibatkan dari unsur Polisi Militer (PM) maupun Provost Polri. Karena apa, ya untuk mengantisipasi kejadian seperti di video ini. Analoginya seperti ini, misal nih, misalnya, ketika sedang penindakan ada dari rekan TNI yang melakukan pelanggaran, kalau misal melibatkan PM ya enak aja yang nindak," jelasnya.
Hal yang bisa dilakukan oleh polisi yang tengah bertugas itu hanya sebatas melakukan teguran atau mengingatkan.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau misal seperti di atas, kami yang di lapangan dilema juga, di sisi lain rekan TNI tunduk pada peradilan militer, di sisi lain kebetulan melakukan pelanggaran lalu lintas, jika ditindak jelas bukan ranah kami, dibiarkan ya nanti masyarakat yang lihat nilainya polisi pilih kasih, tidak berani. Ya yang bisa kami lakukan minimal kasih teguran, itu pun kalau pelanggarnya terima, karena terkadang malah tidak terima dan situasi jadi tidak kondusif," katanya.
Dengan penjelasan tersebut diharap masyarakat bisa paham bila polisi tidak pilih-pilih ketika melakukan penindakan pada pelanggar lalu lintas. Polisi bertindak sesuai dengan ranah dan tugasnya.
"Oleh karena itu, ya mohon maaf kalau ada anggapan tidak adil, pilih-pilih dari netizen, tapi coba Anda sekalian telaah kembali penjelasan di atas, agar tahu bagaimana secuil dari sekian banyak kendala/tantangan kami dalam penindakan pelanggaran lalin. Lebih dan kurangnya mohon maaf, tidak ada niatan untuk mencari pembenaran ataupun menyinggung pihak lain, terima kasih."
ADVERTISEMENT