Penulis Cerita Serial 'Game of Thrones' Menceritakan Isi Hatinya

20 Agustus 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grey Worm dan Jon Snow terlibat argumen Foto: HBO
zoom-in-whitePerbesar
Grey Worm dan Jon Snow terlibat argumen Foto: HBO
ADVERTISEMENT
Akhir dari serial TV HBO, 'Game of Thrones', mendapat banyak kritikan. Banyak orang yang menyerang akhiran serial fantasi asal Amerika ini yang dirasa antiklimaks, bahkan, sampai mengisi petisi meminta HBO membuat ulang akhiran dari season terakhirnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Melalui interview-nya dengan The Guardian, penulis buku adaptasi 'Game of Thrones', George RR Martin, mengatakan kalau serial TV buatan HBO enggak berdampak baik untuknya.
Saat serial TV-nya berjalan, George merasa terbebani untuk menyelesaikan bukunya. Ia bisa saja menyelesaikan bukunya beberapa tahun lebih cepat dari serial TV-nya, namun stres yang ia alami begitu besar.
"Aku akan berpikir, ya ampun, aku harus menyelesaikan bukuku. Aku baru menulis empat halaman, padahal seharusnya aku sudah menulis 40 halaman," ujar George.
George juga mengaku merasa sedih sebab serial TV 'Game of Thrones' begitu mempengaruhi kehidupan pribadinya. Ia merindukan masa-masa ketika namanya belum begitu dikenal oleh banyak orang.
"Aku enggak bisa pergi ke toko buku secara bebas lagi, padahal itu adalah hal yang suka aku lakukan," ujar George. "Sekarang setiap aku pergi ke toko buku, aku akan dikenal dan dalam 10 menit saja aku sudah dikelilingi oleh banyak orang."
ADVERTISEMENT
Ia juga meyakinkan para penggemarnya bahwa kontroversi yang menyelimuti ending serial TV-nya enggak akan mempengaruhi cerita dalam buku yang sedang ia tulis.
"Enggak akan mengubah apapun. Kamu enggak akan bisa memuaskan semua orang, jadi seenggaknya kamu harus memuaskan diri sendiri," ujar George.
George awalnya membuat buku 'Game of Thrones' dengan rencana tujuh seri. Dimulai dengan buku pertama yang dirilis pada 1996 berjudul 'A Song of Ice and Fire'.
Seri ini kemudian diadaptasi oleh HBO menjadi serial TV pada 2011 dan mendapat banyak penggemar setelahnya. Setelah serinya berakhir, George masih perlu menulis sisa dua buku untuk seri epiknya tersebut.
Penulis: Lavira Andaridefia