Psikolog: Cerita Masalah Kesehatan Mental Bukan Hal yang Memalukan

1 April 2021 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menceritakan masalah kesehatan mental kepada orang lain boleh-boleh saja untuk dilakukan, dan enggak perlu malu untuk melakukannya.
ADVERTISEMENT
Menurut psikolog klinis dewasa dari Yayasan Pulih, Nirmala Ika, gangguan mental misalnya depresi bukanlah sesuatu yang memalukan untuk diceritakan.
Apalagi bila cerita yang disampaikan sebenarnya bisa membantu banyak orang untuk juga memahami kondisi penderita.
"Banyak klien-klien saya akhirnya bisa membantu teman-temannya untuk menyadari mereka memiliki masalah emosional dan mulai mencari bantuan, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik," tutur Ika, dilansir Antara.
Ilustrasi Foto: Shutterstock
Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia (UI), Mega Tala Harimukthi, menambahkan menceritakan gangguan mental bisa menjadi cara penderita menunjukkan bahwa dirinya butuh support system.
"Alasan lainnya dia mau menunjukkan bahwa struggle is real. Jadi walaupun pernah depresi mereka bisa kembali punya kehidupan normal. Apalagi kalau masa-masa gelapnya sudah lewat, ya," katanya.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, enggak menutup kemungkinan seseorang dengan masalah mental meminta belas kasih orang-orang tertentu yang dia harapkan hadir dalam hidupnya. Tetapi ini tergantung masing-masing individu.

Hati-hati Pilih Teman Curhat

Ilustrasi Perempuan Depresi Foto: Pixabay
Namun, saat cerita soal gangguan mental, sebaiknya berhati-hati memilih teman curhat.
Hal ini supaya enggak berakhir dengan dia menyepelekan masalah mental penderita, dan memicu kekambuhan kondisi yang sebetulnya sudah membaik.
"Biasanya kan orang akan mudah bercerita saat dia merasa nyaman dengan lawan bicaranya. Apalagi untuk masalah kesehatan mental. Saat dia cerita pasti dia menyelipkan harapan agar lawan bicaranya bisa memahami kondisi dia," ujar Tala.