Psikolog: Sebaiknya Jangan Tanggapi Curhat Teman secara Reaktif

9 April 2021 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan curhat  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan curhat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika teman curhat soal kesehatan mental, misalnya depresi, ada baiknya enggak ditanggapi secara reaktif.
ADVERTISEMENT
Contoh tanggapan reaktif yakni, menggunakan kalimat seperti, "Halah, masalah gitu aja dipikirin. Lupain aja", atau, "Makanya rajin ibadah biar enggak gampang stres".
Umumnya kalimat semacam ini sering terlontar sebagai reaksi terhadap orang yang mengalami stres dan depresi. Walau ada kesan menguatkan, namun bisa jadi malah enggak menyelesaikan masalah.
Menurut psikolog klinis dewasa dari Yayasan Pulih Nirmala Ika, depresi bukan melulu karena ada yang kurang dalam hidup seseorang, kurang bersyukur, dan alasan lainnya.
Banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi depresi, antara lain fungsi-fungsi tubuh terkait dengan hormon, gen, atau pengalaman hidup dan karakter seseorang di lingkungannya.
"Kalimat semisal, "Ah, masalah gitu aja langsung depresi", "Ya, udah, sabar aja", atau malah mengaitkannya dengan masalah orang lain, terkadang bisa menyakitkan pada sebagian orang," ucapnya, dilansir Antara.
Ilustrasi perempuan curhat Foto: Shutterstock

Bentuk Respons Curhat yang Disarankan

Cara mendukung seseorang terkadang enggak perlu dengan banyak kata, melainkan menunjukkan sikap menghargai kepadanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ika, tidak perlu terburu-buru mencari jalan keluar versi kamu. Saat bingung harus merespons seperti apa, bisa bertanya apa yang teman itu harapkan.
"Karena kadang mereka ingin didengarkan dan dipahami saja. Kalau dirasa persoalannya sangat berat dan orang itu minta bantuan tapi kita enggak sanggup, bisa sarankan untuk berkonsultasi ke profesional seperti psikolog atau psikiater," kata dia.
Ilustrasi teman Photo by Rheza Aulia from Pexels
Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Mega Tala Harimukthi juga menekankan pentingnya tanggapan responsif yang mengedepankan berpikir sebelum berkomentar atau bertindak. Saat memilih responsif, maka kamu akan berpikir dulu sebelum berkomentar.
Ada baiknya saat mendengar curhat, berusaha terlebih dulu menerima dan memahami apa yang membuat dia mengalami masalah itu.
"Memang sebaiknya jangan reaktif seperti itu komentarnya. Kan yang mengalami masalah perlu divalidasi dulu gimana perasaannya, pikirannya saat dia mengalami itu," kata dia, dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lebih baik mendukung dia dengan memberikan reward.
Kalimat yang bisa kamu ucapkan kurang lebih begini: "Pasti masa itu jadi masa-masa yang gelap banget, ya. Kamu pasti sudah berjuang sejauh ini sampai bisa hadir di depan kita. Kamu hebat sudah bisa berjuang sampai sekarang dan kembali menjadi dirimu yg tampil lebih percaya diri. Ya, memang ada kalanya kita jatuh tapi kalau sudah bisa bangkit, semoga bisa terus dipertahankan, ya".