Rahasia Bisnis Sukses ala Founder Buttonscarves

5 Mei 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder Buttonscarves Linda Anggrea dok YouTube kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Founder Buttonscarves Linda Anggrea dok YouTube kumparan
ADVERTISEMENT
Buttonscarves menjadi salah satu brand lokal terdepan di ranah fashion dan lifestyle, khususnya bagi perempuan berhijab.
ADVERTISEMENT
Pendirinya, Linda Anggrea, memulai Buttonscarves di 2016 seorang diri. Mulai dari menjadi admin website sampai packing produk untuk pembeli.
Seiring berkembangnya bisnis itu, Linda tidak hanya memperkuat eksistensi Buttonscarves secara online, tapi juga offline. Di 2018 brand tersebut membangun gerai offline di sejumlah pusat perbelanjaan, hingga kini sudah ada 25 toko termasuk di Malaysia.

Founder Buttonscarves Ungkap Rahasia Bisnis Sukses

Linda punya rahasia tersendiri di balik perjalanan sukses bisnisnya selama lima tahun ini.
Sejak awal dia sudah berprinsip untuk benar-benar mematangkan pengembangan produk Buttonscarves, yang meliputi pemilihan kain, warna, sampai pola yang tepat dan sesuai dengan target pelanggan.
Linda bilang, pengembangan yang matang bakal menghasilkan produk yang siap buat diterima target pasar.
ADVERTISEMENT
"Pengembangan membutuhkan empat bulan aja. Waktu tersebut dipakai untuk mempelajari apa yang harus disiapkan untuk menjual suatu produk," tuturnya dalam UMKM Series Online Class episode 3 di YouTube kumparan, beberapa waktu lalu.
Memulai bisnis di ranah digital, dari awal Linda sudah mempelajari strategi jualan online. Dia juga menyiapkan situs resmi Buttonscarves sebagai 'rumah' bagi brand-nya.
Dengan perencanaan tersebut, perempuan kelahiran 1991 itu mengatakan pelanggan akan merasa nyaman saat masuk ke toko online-nya dan melihat-lihat produk Buttonscarves.
"Mereka enggak merasa kayak, 'Ih, brand ini baru banget, sih. Serba enggak lengkap'. Aku siapkan pengembangan produk dan cara sistem berjualan dulu baru launching," ujar Linda.
Brand hijab lokal, Buttonscarves, buka gerai perdana di Malaysia. Foto: dok. Buttonscarves
Konsisten berinovasi juga menjadi triknya dalam membangun bisnis. Setelah tiga bulan pertama mengeluarkan satu jenis produk polos dan mendapat respons positif, Linda berprinsip tiga minggu ke depannya harus merilis sesuatu yang baru.
ADVERTISEMENT
Hal itu terus dilakukan sampai tidak hanya merilis hijab, tapi juga aksesoris-aksesoris pendukung.
Membuka toko offline juga menjadi salah satu cara Linda buat melayani pelanggan Buttonscarves. Sebab menurut dia, bagaimana pun karakter pembeli di Indonesia masih erat dengan pengalaman mencoba dan melihat langsung barangnya sebelum membeli.
"Kami berusaha memperluas semaksimal mungkin yang kami bisa. Online dan offline jadi semacam crossmarket. Misalnya orang-orang yang tahu Buttonscarves dari offline, dengan mereka tahu kami ada di online nantinya kalau mau beli bisa tinggal klik website atau market place yang nyaman dan biasa mereka pakai," jelasnya.