Untitled Image

Rehat Sejenak, Ini Tips Mengatasi Toxic Productivity

6 Januari 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toxic productivity bisa menyebabkan burn out. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Toxic productivity bisa menyebabkan burn out. Foto: Shutterstock
Sering kebingungan saat tidak ada pekerjaan di akhir pekan, atau saat tugas kerja sedang tidak menumpuk? Bisa jadi kamu mengalami toxic productivity.
Dilansir Huffpost, toxic productivity adalah keinginan tidak sehat untuk selalu produktif setiap saat, dan timbul rasa bersalah saat bersantai setelah pekerjaan telah selesai. Istilah toxic productivity ini makin sering disebut di masa pandemi akibat peralihan kerja dari kantor menjadi work from home (WFH) atau kerja dari rumah.
Bila tidak diatasi, toxic productivity berpotensi menimbulkan burn out hingga memengaruhi kehidupan sosial. Lebih lanjut, burn out juga bisa menimbulkan stres yang akhirnya juga berdampak terhadap daya tahan tubuh. Risiko sakit akibat paparan virus seperti flu pun makin rentan mengancam.
Apa kamu juga sedang mengalami tanda-tanda toxic productivity? Yuk, atasi dengan beberapa tips berikut ini:

1. Disiplin terhadap waktu kerja meski WFH

Disiplin terhadap jam kerja bisa menjadi solusi agar life balance tetap terjaga. Foto: Shutterstock
WFH memang membuat jam kerja jadi lebih fleksibel. Di sisi lain, hal ini juga menyebabkan orang-orang cenderung memiliki jam kerja yang tidak tentu, bahkan bisa melampaui jam kerja saat work from office (WFO).
Produktif memang baik, tapi jangan sampai mengganggu aktivitas lain di rumah. Karenanya, tetap disiplin terhadap jam kerja saat WFO bisa menjadi solusi agar life balance tetap terjaga. Misalnya saat WFO kamu bekerja dari pukul 8 pagi sampai 5 sore, terapkan juga durasi yang sama saat bekerja di rumah.

2. Buat skala prioritas pekerjaan

Jangan lupa juga untuk membuat jadwal kerja dan mencatat pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan pada hari itu. Setelah itu, terapkan skala prioritas dengan mengerjakan tugas yang punya deadline cepat terlebih dahulu.
Atau kamu juga bisa mengerjakan tugas dari yang termudah, dilanjutkan dengan yang lebih kompleks, sehingga kamu bisa lebih fokus dan tugas selesai tepat waktu. Dan yang tidak boleh dilupakan, selalu taat jam kerja yang telah dibuat, ya!

3. Jauhkan diri dari distraksi

Sediakan ruangan khusus untuk bekerja yang jauh dari distraksi. Foto: Shutterstock
Berbeda dari kantor yang mempunya lingkungan mendukung untuk bekerja, banyak gangguan yang mungkin kita alami saat kerja dari rumah. Mulai dari bisingnya aktivitas di sekitar rumah, suara televisi, hingga tanggung jawab untuk mengurus anak bagi yang sudah berkeluarga.
Distraksi ini memang tidak terhindarkan, namun bisa diminimalisasi dengan menyediakan ruangan khusus untuk bekerja. Usahakan ruangan tersebut jauh dari hal-hal yang berpotensi mengganggu, seperti suara televisi, gadget, dan bising kendaraan di depan rumah. Bila di rumah ada anggota keluarga lain, kamu bisa memberi pengertian kepada mereka bahwa kamu sedang bekerja dan membutuhkan ketenangan untuk beberapa jam ke depan.

4. Jangan sungkan meminta bantuan rekan kerja

Bila mulai merasa kewalahan dan tidak dapat mengontrol diri sendiri untuk menghindari sikap toxic productivity, jangan ragu untuk meminta bantuan rekan kerja. Apalagi bila sudah burn out, bukannya selesai tepat waktu, hasil pekerjaan justru bisa tidak maksimal.
Kamu bisa meminta bantuan teman satu tim untuk mengerjakan tugas kerja bersama-sama. Selain itu, tak ada salahnya meminta mereka untuk ‘mengawasi’ saat kamu mulai bekerja melewati batas. Hal ini tidak hanya bisa meminimalisasi burn out, namun juga menjaga performa kerja, lho.

5. Istirahat di sela pekerjaan

Luangkan waktu untuk beristirahat di sela-sela bekerja. Foto: Shutterstock
Jangan lupa luangkan waktu paling tidak dua jam sekali untuk beristirahat sejenak selama 15-30 menit. Nah, di sela istirahat ini, banyak yang bisa kamu lakukan, misalnya power nap atau tidur siang, sejenak mendengarkan musik atau podcast favorit, membaca beberapa bab buku, atau mendinginkan diri dan pikiran agar lebih segar dengan Adem Sari
Adem Sari mengandung ekstrak buah-buahan seperti jus jeruk nipis, lemon, jus apel; ekstrak Wheat Grass atau Rumput Gandum Muda, ekstrak Mesona; ekstrak Chrysanthemum, serta vitamin C dan madu. Kandungan tersebut bisa membantu menyegarkan tubuh serta mengobati dan mencegah panas dalam.
Bukan hanya bikin adem, kandungan vitamin C dan tanaman herbal berkhasiat di dalam Adem Sari juga bisa membantu menjaga daya tahan tubuh saat beraktivitas. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang tak menentu seperti sekarang, ketahanan tubuh pun rentan menurun sehingga lebih mudah terserang virus penyebab flu hingga sakit tenggorokan.
Jangan tunggu sampai drop, minum Adem Sari setiap hari agar tubuh tetap segar saat kerja sekaligus dapat mempercepat penyembuhan flu. Adem Sari tersedia dalam lima varian, yakni Adem Sari Sachet, Adem Sari Lemon Kaleng, Adem Sari Lemon Botol, Adem Sari Sparkling Kaleng, dan Adem Sari Herbal Tea yang bisa kamu beli di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Adem Sari
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten