Remaja AS Dapat Beasiswa Setelah Fotonya Menolong Kakek Tua Viral

Kuliah. (Foto: Thinkstock)

Evoni Williams menuai banyak penghargaan dari kebaikan yang telah dia lakukan. Remaja berusia 18 tahun ini bekerja sebagai waitress di Waffle House di La Marque, Texas, untuk mencari tambahan uang kuliah.

Sewaktu Evoni mendapat giliran shift, seorang pria tua bernama Adrien Charpentier yang dibantu dengan oksigen datang untuk makan ke restoran tempat Evoni bekerja. Saat Evoni menghidangkan makanan di hadapannya, Adrien mengatakan bahwa tangannya enggak berfungsi dengan baik.

Akhirnya, Evoni membantu sang kakek memotong makanannya dalam potongan kecil agar dapat dikonsumsi dengan mudah olehnya. Sewaktu Evoni memotong makanan Adrien, seorang pelanggan yang duduk di dekat mereka, Laura Wolf, mengabadikan pemandangan ini lewat foto yang kemudian dia pajang di akun Facebook miliknya.

“Saya enggak tahu namanya siapa, tapi mendengar pria tua ini mengatakan kepadanya bahwa tangannya enggak bekerja dengan baik dan juga merasa kesulitan untuk bernafas, tanpa ragu dia mengambil dan memotong daging di atas piringnya,” tulis Laura sebagai caption foto di akun Facebooknya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dia bersyukur bisa melihat kejadian tersebut.

“Seandainya saja kita bisa menjadi seperti pelayan ini dan meluangkan waktu untuk membantu orang lain,” lanjut Laura.

Enggak butuh waktu lama, postingan Laura langsung menjadi viral dan ribuan orang mengatakan ingin mengucapkan terima kasih dan memberi penghargaan pada remaja yang menjadi pelayan di Waffle House tersebut.

Salah satu bentuk apresiasi yang diterima oleh Evoni adalah beasiswa sebesar USD 18 ribu atau sekitar Rp 248 juta dari Texas Southern University. Dengan beasiswa tersebut, Evoni bisa mewujudkan mimpinya untuk mempelajari manajemen bisnis.

Enggak hanya itu saja, dilansir Huffington Post, Walikota La Marque juga memutuskan untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Evoni dengan mengumumkan hari 8 Maret 2018 sebagai Evoni ‘Nini’ Williams Day. Satu hari yang khusus dibuat untuk menghormatinya.

Meski begitu, Evoni bahkan masih merasa enggak melakukan hal yang spesial buat sang kakek tadi.

“Ini adalah hal yang saya lakukan beberapa hari lalu. Kakek tersebut mengatakan bahwa tangannya enggak berfungsi dengan baik, sehingga membutuhkan bantuan untuk memotong dagingnya. Karenanya, saya menolongnya. Tapi, saya justru mendapatkan ‘hari’ spesial yang dikhususkan untuk diri saya karenanya,” tutur Evoni sambil menangis.