Riset: 1 dari 4 Mahasiswa di Kampus Alami Gangguan Kesehatan Mental

29 November 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mahasiswa (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahasiswa (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Menjadi mahasiswa memang berat. Dengan segala drama yang terjadi di dalam atau luar kelas perkuliahan, bagi yang enggak kuat, bisa bikin mahasiswa mengalami depresi. Bahkan enggak sedikit kasus depresi yang berakhir dengan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan oleh Cindy H. Liu dkk di 108 kampus Amerika Serikat mengonfirmasi hal tersebut. Dari survei yang melibatkan 67.308 mahasiswa, setidaknya seperempat dari mereka mengalami gangguan kesehatan mental.
Para sampel mahasiswa itu ditanyai mengenai frekuensi mereka menghadapi kejadian yang membuat stres, depresi, atau cemas. Baik itu kejadian akademik atau personal yang berkaitan dengan kehidupan kampus.
“Kampus atau anggota keluarga yang mengirim anak-anaknya kuliah harus mengetahui bahwa kampus adalah fase kehidupan di mana remaja dihadapkan dengan harapan dari hubungan sosial dan situasi hidup, serta pertemuan-pertemuan yang begitu membuat stres,” kata Cindy yang juga Psikiater di Brigham and Women’s Hospital dilansir StudyFinds.
Masalah-masalah mahasiswa yang diamati dalam penelitian ini termasuk bagaimana mahasiswa mengatur keuangan, hubungan dengan keluarga, mengatur jam tidur, rasa percaya diri di hadapan teman-teman, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Cindy dkk menemukan bahwa 75 persen mahasiswa menghadapi setidaknya satu masalah yang membuat stres dalam setahun. Sedangkan, 1 dari 5 mahasiswa bahkan sampai menghadapi 6 masalah dalam rentang waktu serupa.
“Sejumlah kejadian yang membuat stres tidak dapat dicegah, dan dalam beberapa kasus sangatlah normal. Namun bagi sebagian yang lain, harus ada rencana bagi keluarga, teman-teman, dan kolega untuk memberikan dukungan pada mahasiswa ini,” terang Cindy.