news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Memelihara Anjing Bisa Membuat Umur Panjang

18 November 2017 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tidur bersama anjing. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tidur bersama anjing. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kebanyakan masyarakat menghindari memiliki hewan peliharaan anjing. Selain karena hewan tersebut suka menyerang manusia, mereka pun takut akan penyakit yang bisa ditularkan binatang tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, siapa sangka, memilihara anjing tidak semenyeramkan yang diperkirakan. Selain bisa menghibur, hewan yang satu ini pun dapat menurunkan risiko kematian.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Swedia, yang diterbitkan di Jurnal Scientific Reports pada Jumat (17/11) kemarin, mengungkapkan bahwa memilihara anjing dapat mencegah penyakit kardiovaskular atau gangguan jantung dan bisa membuat risiko kematian jauh lebih rendah.
Dikutip dari New York Post, Sabtu (18/11), para ilmuwan tersebut meneliti 3,4 juta orang selama 12 tahun. Dari penelitian itu, mereka menemukan bahwa orang yang tinggal sendiri dan memiliki seekor anjing ternyata 33 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal.
Sebaliknya, orang yang tinggal sendiri tanpa anjing, 36 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena penyakit gangguan jantung.
ADVERTISEMENT
"Kepemilikan anjing dapat menjadi perlindungan utama bagi orang yang tinggal sendirian. Kelompok tersebut (orang yang tinggal sendirian) mempunyai risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan kematian," tutur penulis utama studi tersebut, Mwenya Mubanga, seperti dilansir dari ABC News.go.com.
Alasan mengapa pemilik anjing memiliki risiko mortalitas (jumlah kematian dalam populasi) dan penyakit gangguan jantung yang lebih rendah karena pemilik anjing akan lebih banyak berjalan.
"Kami tahu bahwa pemilik anjing pada umumnya memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, yang bisa menjadi salah satu penjelasan terhadap hasil pengamatan," ujar Tove Fall, seorang penulis studi dan profesor di Universitas Uppsala.