Riset: Mulai Bekerja Sebelum Pukul 10 Pagi Sama dengan Penyiksaan

7 Juli 2021 9:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: Vichien Petchmai/Getty Imges
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Vichien Petchmai/Getty Imges
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Riset yang dilakukan Paul Kelley dari Universitas Oxford telah menguatkan klaim dari hampir semua pekerja, bahwa bekerja sebelum pukul 10 pagi itu menyebalkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Your Tango, Kelley mengatakan ritme sirkadian orang di bawah usia 55 tahun enggak sepenuhnya sinkron dengan jam kerja 09.00-17.00.
Ritme sirkadian adalah sistem internal tubuh yang mengatur banyak hal, mulai dari siklus tidur hingga pencernaan.
Ilustrasi Foto: Shutterstock
"Ini bisa menimbulkan ancaman yang serius terhadap performa kerja, suasana hati, dan kesehatan mental," ucapnya.
Menurut Kelley, perlu ada perubahan secara global terkait cara manusia bekerja. Salah satunya dengan memulai bekerja lebih siang.
"Kita berada di masyarakat yang kurang tidur. Ini bisa sangat merusak sistem tubuh, karena memengaruhi emosional dan kinerja fisik. Kurang tidur itu penyiksaan," lanjut dia.

Sebaiknya Belajar Juga Dimulai Lebih Siang

Enggak cuma buat pekerja, Kelley bilang pelajar juga sebaiknya memulai belajar lebih siang.
ADVERTISEMENT
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata pelajar kesulitan untuk fokus, kalau sekolah dimulai sebelum pukul 08.30. Sebab performa belajar terbaik terjadi sekitar pukul 11.00.
Kelley menambahkan, kalau belajar dimulai pada siang hari bukannya pagi hari, dapat terjadi kenaikan nilai hingga 10 persen secara keseluruhan.
Laporan: Afifa Inak