Riset: Pasangan yang Bertemu di Aplikasi Kencan Online Lebih Cepat Cerai

9 November 2021 9:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kencan online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kencan online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah riset bertajuk Relative Strangers: The Importance of Social Capital for Marriage, menemukan bahwa pasangan yang bertemu dari aplikasi kencan online dan menikah, akan lebih cepat cerai.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 12 persen orang yang bertemu pasangan secara online, bercerai di tiga tahun pertama pernikahannya. Sedangkan hal ini terjadi hanya kepada 2 persen dari mereka yang kenal pasangannya melalui teman atau keluarga.
Kemungkinan pasangan berpisah juga meningkat seiring berjalannya pernikahan.
Setelah tujuh tahun menikah, kemungkinan perceraian terjadi kepada pasangan yang bertemu di aplikasi kencan online meningkat sampai 17 persen.
Di sisi lain kemungkinannya cuma 10 persen bagi pasangan yang bertemu melalui temannya.
Riset juga melaporkan 8 persen pasangan yang bertemu di sekolah dan 7 persen yang bertemu di pekerjaan, bercerai dalam kurun waktu tiga tahun.

Metode Riset

Hasil ini didapat dari survei kepada 2 ribu orang berusia 30 tahunan dan telah menikah. Peneliti dari Marriage Foundation dan perusahaan pemungutan suara asal Inggris, Savanta ComRes, juga melihat masa awal hubungan, di mana responden bertemu pasangan, usia, hingga pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
“Riset ini menunjukkan bahwa di tahun awal pernikahan, pasangan yang bertemu secara online mungkin kekurangan modal sosial yang cukup atau jaringan dukungan di sekitar mereka, untuk menghadapi tantangan dalam hubungan,” jelas Harry Benson selaku Direktur Penelitian Marriage Foundation, dilansir New York Post.
Namun, Benson menegaskan riset ini bukan untuk merusak atau mengurangi peran dari aplikasi kencan online. Jadi jangan membatalkan kencan online-mu dulu.
"Riset ini menyoroti risiko dan tantangan dalam mengenal seseorang, yang informasi latar belakang dan dukungan sosialnya kurang tersedia," pungkasnya.
Laporan: Afifa Inak