Supreme hingga Stussy, Berikut 5 Merek Streetwear Tertua di Dunia

31 Maret 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stussy (Foto: Dok. Hypebeast)
zoom-in-whitePerbesar
Stussy (Foto: Dok. Hypebeast)
ADVERTISEMENT
Saat ini fashion item dari merek-merek streetwear ternama tengah diburu para remaja. Meski terkadang harganya enggak masuk akal, tapi bagi sebagian orang, fashion item dari merek streetwear tersebut bisa menaikkan 'status' mereka di dalam kelompoknya.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Supreme. Setiap kali Supreme merilis barang-barang unik dan nyeleneh dengan harga yang enggak masuk akal, pasti saja ludes dalam hitungan detik.
Namun nyatanya, di industri fashion, streetwear bukanlah hal yang baru. Dia sudah ada sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum lima merek streetwear tertua di dunia seperti dikutip dari Complex.
1. Stussy
Merek streetwear tertua di dunia jatuh kepada Stussy. Didirikan pada tahun 1980 oleh Shawn Stussy, awalnya ia membuat papan surf dengan signature namanya sendiri. Karena dia pikir logo yang diukir itu keren, akhirnya, Shawn Stussy menaruh dan menyablon logo tersebut di baju, celana, hingga topi dan dijual di sekitar pantai Laguna Beach, California.
ADVERTISEMENT
Melihat potensi itu, akhirnya pada tahun 1983, seorang teman bernama Frank Sinatra Jr. tertarik bergabung dengan Shawn Stussy dan menginvestasikan uangnya sekitar Rp 67 juta kepada Stussy. Pada tahun 1984, berdirilah perusahaan Stussy Inc. Corporate secara resmi.
2. Freshjive
Merek streetwear lain yang sudah tua adalah Freshjive. Didirikan pada tahun 1989 oleh Rick Klotz, Freshjive memulai bisnisnya dengan menjual baju dan celana. Saat ini, merek streetwear ini telah menghasilkan beberapa koleksi, mulai dari jacket, button-downs, chino, dan banyak lagi.
3. Fuct
Merek streetwear yang satu ini didirkan pada tahun 1990. Sejak saat itu, ia telah menjual produk-produknya. Selain sering menjual desain yang kontroversial, sang pendiri, Erik Brunetti, sering mencampurkan unsur streetwear dengan unsur militer ke produk-produknya.
ADVERTISEMENT
4. BAPE
Merek streetwear selanjutnya adalah BAPE atau A Bathing Ape. Didirikan pada tahun 1993 oleh Tomoaki Nagao atau yang akrab dipanggil Nigo, merek streetwear yang satu ini sering dijuluki sebagai Supreme-nya Asia. Meski begitu, merek streetwear yang satu ini lebih tua satu tahun ketimbang Supreme.
Yang khas dari streetwear ini adalah saat Nigo membatasi pasokan produknya saat permintaanya sedang tinggi. Yap, meski Nigo telah meninggalkan merek ini, namun perjalanan karier BAPE belum berhenti sampai di situ. Hingga saat ini, BAPE terus melakukan kolaborasi dengan merek-merek ternama.
5. Supreme
Ketika James Jebbia mendirikan Supreme pada tahun 1994, dia mungkin enggak menyangka kalau mereknya akan memiliki dampak yang begitu besar dalam industri fashion saat ini.
ADVERTISEMENT
Selama perjalan kariernya, Supreme telah melakukan berbagai macam kolaborasi dengan merek-merek ternama baik itu dari industri fashion hingga seni. Dan, baru-baru ini Supreme merilis koleksi kolaborasi bersama grup rap legendaris asal Amerika Serikat, Public Enemy.