Survei: 60 Persen Orang Ogah Datang Konser kalau Belum Ada Vaksin Virus Corona

4 Mei 2020 4:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nonton konser musik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nonton konser musik. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona yang mengharuskan orang-orang menjaga jarak, berdampak negatif terhadap geliat konser musik. Akibatnya, sederet pertunjukan harus ditunda dan dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, enggak semua orang udah kangen buat nonton konser musik lagi. Berdasarkan survei dari Reuters/Ipsos, sebanyak 60 persen orang Amerika Serikat mengaku enggan datang ke konser kalau vaksin virus corona belum ditemukan.
Dari 60 persen ini, 40 persennya rela enggak menonton konser dan menunggu sampai vaksinnya tersedia meski bisa memakan waktu lebih dari setahun. Sedangkan 20 persennya merasa ragu dan mungkin enggak akan datang ke pertunjukan musik lagi.
Ilustrasi menonton konser musik. Foto: Shutter Stock
Enggak cuma konser musik yang kelihatannya masih suram, tapi juga bisnis taman bermain dan acara olahraga. Data yang sama menunjukkan, 59 persen orang menyebut taman bermain kayak Disneyland harus tetap tutup sampai vaksin virus corona ditemukan.
Begitu pula dengan acara olahraga. Sebanyak 59 persen orang beropini, pertandingan boleh tetap diadakan asalkan tanpa penonton.
ADVERTISEMENT
Survei ini diikuti oleh 4.429 orang dan dilakukan pada 15-21 April 2020. Data yang dihasilkan menunjukkan gambaran orang-orang yang masih merasa belum aman untuk kembali 'hidup normal' sebelum vaksin virus corona tersedia secara luas.
Ilustrasi Konser musik. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, ahli medis asal Amerika Serikat, Zeke Emanuel, memprediksi enggak akan ada konser musik sampai 2021. Ia mengaku heran dengan promotor konser yang masih menjadwalkan ulang acaranya sampai akhir 2020.
"Ketika mereka bilang akan menjadwalkan ulang acara besar seperti konferensi, konser musik, dan gelaran olahraga sampai Oktober 2020, aku enggak mengerti kenapa para promotor berpikir itu adalah opsi yang memungkinkan," katanya seperti dikutip dari New York Times.
"Secara realistis, paling cepat itu musim gugur 2021," lanjut Director Healthcare Transformation Institute di University of Pennsylvania tersebut.
ADVERTISEMENT
Well, kalau begitu untuk sementara waktu, kayaknya harus puas dulu nonton musisi idaman manggung di konser musik virtual, ya, gaes.