Survei: Terlalu Mudah Meminjamkan Uang Bisa Menyulitkan Diri Sendiri

27 September 2019 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi terlilit utang. Dok: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terlilit utang. Dok: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Enggak selamanya niat baik untuk menolong orang terdekat akan berbalas baik pula pada kita. Sebagai contoh, jika temanmu sedang kesulitan secara finansial, kamu pasti akan membantunya jika mampu.
ADVERTISEMENT
Siapa, sih, yang tega membiarkan teman terdekatnya dalam kesulitan?
Namun, menurut survei baru di Amerika Serikat melalui situs keuangan, Bankrate, menemukan sebanyak 46 persen orang yang cukup dermawan untuk meminjamkan uang kepada orang terdekatnya, --alih-alih membantu--, justru mereka mendapat kerugian yang sangat besar secara finansial.
com-Ilustrasi utang Foto: Shutterstock
Terlebih lagi, dilansir New York Post, seorang analisis industri Bankrate, Ted Rossman, mengatakan kalau kamu sering meminjamkan kartu kreditmu kepada teman atau keluarga dan melakukan transaksi dengan jumlah yang besar, hal tersebut hanya akan memperburuk situasimu, lho.
Dalam surveinya, para peneliti melakukan wawancara terhadap 2.490 responden dan menemukan bahwa sekitar 35 persen yang rela membantu orang terdekatnya, malah kehilangan uang dalam jumlah yang besar dan mengakibatkan hubungan jadi renggang.
ADVERTISEMENT
Meminjamkan uang, mungkin adalah bantuan yang paling umum. Namun, dari mereka yang meminjamkannya justru malah menjadi korban. Di antaranya 21 persen kehilangan uang, 16 persen hubungannya menjadi renggang dengan orang tersebut, dan 12 persen mengatakan terbebani karena bunga kredit yang besar.
Untuk itu, Rossman menyarankan untuk enggak meminjami uang terlalu sering dengan jumlah yang besar kepada siapapun. Beruntung kalau orang yang meminjam uangmu tersebut berjanji untuk melunasinya. Kalau enggak? Rugi di kamu, dong.
Tapi, kamu tetap bisa membantunya dengan cara yang lain sesuai kemampuanmu, atau menolaknya dengan cara yang baik jika benar-benar enggak ada dana. Enggak perlu sungkan.
“Berkata ‘tidak’ itu penting, kamu harus tegas untuk mengambil keputusan, jika kamu tetap ingin membantunya, mungkin bisa untuk menawarkan bantuan dengan cara lain,” jelas Rossman.
ADVERTISEMENT
Penulis: Aulania Silviananda