Tanda-tanda Kamu Butuh Detoks Digital

4 Maret 2022 8:14 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita terus-menerus menyerap informasi dari teknologi digital baik smartphone maupun televisi. Meskipun kecanduan teknologi belum diidentifikasi sebagai sebuah gangguan, banyak ahli percaya kalau penggunaan perangkat teknologi yang berlebihan itu menjadi tanda kecanduan perilaku yang bisa menyebabkan masalah fisik, psikologis, dan juga sosial.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi kecanduan tersebut, diperlukan detoks digital. Detoksifikasi digital merupakan kegiatan seseorang yang menahan diri dari menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone, televisi, komputer, tablet, dan situs media sosial.
Detoksifikasi dari perangkat digital ini sering dilihat sebagai cara untuk fokus pada interaksi sosial di kehidupan nyata tanpa gangguan. Dengan meninggalkan perangkat digital, untuk sementara, orang dapat melepaskan stres yang berasal dari konektivitas yang konstan.
Di bawah ini adalah tanda-tanda kamu mungkin butuh detoks digital untuk dirimu sendiri dilansir Bustle.

Kamu merasa gelisah saat enggak tahu persis ponsel atau laptopmu

Ilustrasi Orang Gelisah. Foto: kumparan
Kamu sudah sangat ketergantungan ketika merasa gelisah saat enggak bisa menemukan ponselmu. Jika kamu merasa cemas ketika enggak mengetahui keberadaan ponselmu, cobalah untuk mengurangi penggunaan ponsel secara bertahap.
ADVERTISEMENT

Merasa wajib untuk memeriksa gadget setiap beberapa menit sekali

Ilustrasi menggunakan HP ketika berkendara. Foto: istimewa
Kamu selalu mencoba untuk memeriksa gadget atau bahkan media sosial setiap beberapa menit sekali. Kamu selalu menyempatkan diri membuka sosial media walaupun sedang sibuk dengan tugas dan pekerjaan.

Aktivitas di media sosial mengganggu produktivitas

Main hp sambil mengemudi Foto: Shutterstock
Segala kegiatan di media sosialmu menjadi mengganggu produktivitasmu. Kamu menjadi menunda, menumpuk pekerjaan, dan enggak bisa menyelesaikan dengan baik karena sering terdistraksi dengan media sosial.

Kamu menjadi iri ketika melihat kehidupan yang dijalani orang lain

Ilsutrasi melihat instagram. Foto: Shutterstock
Kamu merasa iri atau pun takut ketinggalan informasi atau update dari teman-temanmu di media sosial. Kondisi ini disebut sebagai fear of missing out (FOMO). Tetapi penting untuk diingat kalau sebagian besar dari apa yang dilihat di media sosial adalah apa yang orang lain ingin lihat. Jadi, cemburu pada gambaran sempurna kehidupan seseorang bukanlah penggunaan energi yang produktif.
ADVERTISEMENT

Menghabiskan waktu tidur untuk menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial

Ilustrasi kecanduan sosial media. Foto: Shutter Stock
Banyak anak remaja dan dewasa muda yang menukar waktu tidurnya dengan screen time. Sehingga menimbulkan mengalami insomnia dan kualitas tidur yang buruk.

Enggak berpartisipasi dalam aktivitas yang pernah dinikmati

Kecanduan smartphone (ilustrasi). Foto: Shutter Stock
Kamu menjadi lebih asyik dengan dunia mayamu daripada terlibat dalam hobi atau aktivitas yang dulu kamu nikmati.

Kamu enggak bisa meletakkan ponsel selama percakapan dengan teman dan keluarga

ilustrasi keluarga main hp. shutterstock
Ketika kamu sedang berkumpul bersama teman atau pun keluargamu, kamu enggak bisa meletakkan ponsel untuk berbicara di kehidupan nyata dengan orang-orang terdekat. Beberapa orang sangat memprioritaskan koneksi virtual yang bisa berdampak buruk di hubungan pribadi.

Berbagai upaya untuk membatasi penggunaan teknologi gagal

Ilustrasi mengisi daya ponsel Foto: Shutter Stock
Jika kamu enggak bisa mematikan ponsel dan menikmati kehidupan nyatamu, maka kamu memiliki kecanduan teknologi yang serius. Melepaskan diri dari perangkat elektronik untuk sementara waktu dapat bermanfaat bagi kesehatan mentalmu.
ADVERTISEMENT
Laporan Afifa Inak