Tips Ampuh Supaya Bisnis Kamu Bisa Viral
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mereka ingin produknya viral sehingga banyak dibeli masyarakat. Co-Founder & Strategic Creative Director Bujukrayu, Ferly Novriadi, memberikan tips supaya bisnis yang kalian geluti bisa viral. Ia menyampaikannya dalam Festival UMKM kumparan pada Rabu (28/10).
"Kalau kamu brand yang enggak sebesar brand-brand yang punya budget besar, menjadi viral itu sebenarnya bisa diakalin kok," kata Ferly.
Ferly mencontohkannya untuk bisnis makanan. Supaya bisa viral , kamu harus memiliki nama bisnis yang unik. Misalnya, ada tempat makan di Bandung yang diberi nama 'Kehidupan Tidak Pernah Berakhir'.
Kemasan dengan desain yang keren juga bisa membantu untuk memviralkan bisnis makanan yang seseorang punya.
"Ini (soal kemasan) subjektif ya, tapi maksudnya yang bisa menarik perhatian, bisa difoto packaging-nya. Contohnya packaging Lawless. Bungkusnya sederhana tapi ilustrasinya keren," tutur Ferly.
ADVERTISEMENT
Berikutnya yang harus diperhatikan adalah foto makanannya. Foto makanannya, menurut Ferly, harus mampu membuat orang-orang ingin menyantapnya.
"Foto makanannya harus bikin ngiler," ucap Ferly.
Testimoni dari orang-orang yang sudah menyantap produk makanan kita juga penting. Ferly mengatakan bantuan dari keluarga maupun teman-teman kamu bisa efektif untuk menyebarkan informasi mengenai produk makanan kamu.
Feed di media sosial juga memberikan pengaruh untuk membantu bisnis kamu bisa viral. Terlebih, jika konten yang disajikan menarik.
Selain itu, ornamen di tempat makan kamu juga bisa membantu untuk membuat bisnis kamu viral.
"Tempat yang Instagramable. Orang dipancing dengan tempat yang unik dan estetik itu pasti akan difoto dan tersebar ke mana-mana," ujar Ferly.
Kamu juga bisa memanfaatkan konten-konten yang lagi viral di media sosial. Hal ini juga diterapkan oleh Najla Bisyir, owner Bittersweet by Najla.
ADVERTISEMENT
"Kita angkat konten yang cukup menghibur, soft selling. Apa yang lagi ramai dibicarakan kita aplikasikan di konten. Terkadang (konten kita) relate sama kehidupan customer, jadi mereka ada kedekatan tersendiri. Itu sangat penting, mereka jadi promoin (produk kita) ke temannya," kata Najla.
Sementara itu, CEO & Co-Founder Lemonilo, Shinta Nurfauzia, menceritakan bagaimana produk mereka akhirnya bisa viral. Mereka tidak langsung sukses saat pertama kali berdiri empat tahun lalu.
Untuk memperkenalkan produk, Shinta dan rekan-rekannya menyebarkannya ke keluarga dan teman-teman terdekat.
"Kita tanya, minta feedback, 'Ini layak jual enggak?' Sampai bikin mereka tanya, 'Ini dijual enggak?' Itu produk kamu sebenarnya layak jual," ucap Shinta.
"Saat punya produk layak jual, daripada hire influencer mending bagikan produk ke keluarga atau teman-teman, kirim surat kalau suka taruh di feed Instagram atau instastory, kalau enggak suka kasih tahu saya," lanjutnya.
Ketika mengirimkan produk ke seseorang, Shinta mengatakan ada baiknya tidak hanya dilakukan satu kali. Tapi beberapa kali. Sehingga produknya bisa viral dan dikenal orang.
ADVERTISEMENT
"Sebab, begitu kamu lihat orang yang kamu percaya nge-post produk itu beberapa kali kamu bergerak DM dan ingin mencari produk tersebut," tutup Shinta.